Yogya.co, SLEMAN – Varian baru COVID-19 kembali ditemukan. Varian terbaru ini dikenal dengan varian B.1.1.529.
Melansir dari CNN Indonesia, CNBC Indonesia, dan sumber lainnya, Jumat (26/11/2021), varian ini sudah terdeteksi di wilayah Botswana dan Hongkong.
Pemerintah Hong Kong pun telah mengumumkan penemuan ini terjadi pada tanggal 11 November 2021 dan 14 November 2021.
Baca Juga: IDAI Rekomendasikan Vaksin Covid-19 Untuk Anak
Virus varian ini berasal dari pelancong asal Afrika Selatan dan Kanada yang mengunjungi wilayah tersebut.
Kedua pelancong tersebut terdeteksi telah terinfeksi saat menjalani karantina di Regal Airport Hotel.
Varian virus COVID-19 terbaru ini oleh World Health Organization (WHO) diklasifikasikan sebagai varian dalam pemantauan.
Berdasarkan penelitian virus ini mulanya dibawa oleh wisatawan asal Afrika Selatan.
Wisatawan tersebut diketahui tidak mengganti maskernya dan menulari wisatawan lain asal Kanada yang juga sedang dalam masa karantina.
“Penyelidikan lebih lanjut oleh ahli mikrobiologi Universitas Hong Kong, Yuen Kwok Yung menemukan bahwa masker telah berkontribusi pada penyebaran virus melalui transmisi udara ke orang kedua,” lapor radio Hong Kong RTHK.
Varian virus ini pun dikenal lebih menakutkan daripada varian delta.
Varian B.1.1.529 ini memiliki 32 mutasi. Sementara itu, mutasi varian delta memiliki 16 mutasi.
Mutasi virus varian B.1.1.529 terjadi pada bagian spike protein.
Bagian virus spike protein ini merupakan bagian yang digunakan untuk vaksin dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Mutasi ini pun memengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi sel dan menghambat sel kekebalan untuk menyerang patogen.
Untuk menangani dan mencegah penyebaran varian ini WHO telah mengadakan pertemuan. Bahkan, Inggris pun telah melarang enam penerbangan dari Afrika.