Yogya.co, SLEMAN – Beberapa hari yang lalu sebuah cerita menyentuh dari seorang ibu asal Australia bernama Leah Green yang memiliki putri kecil berusia 21 bulan.
Leah Green mengungkapkan bahwa sang putri terkena herpes usai dicium oleh orang dewasa. Ia mengungkapkan setelah dicium oleh orang dewasa, muncul dua bintik di area bibir sang anak.
Selain itu, balita tersebut juga mengalami demam dan suhu tubuhnya naik hingga 39 derajat celsius.
“Dalam beberapa jam, bintik-bintik tersebut kemudian menyebar di area wajahnya dan bintik-bintik berwarna putih muncul di area mulutnya,” jelasnya.
Dalam unggahan yang diunggah oleh Tiny Hearts Education tersebut juga disebutkan bahwa bintik-bintik yang muncul pada balita tersebut mudah sekali berdarah dan membuat sang balita berteriak kesakitan.
Akibatnya, balita malang tersebut kesusahan untuk makan dan dehidrasi. Bahkan, kehilangan berat badannya.
Dari pengalamannya ini Leah Green mewanti-wanti orang tua lainnya agar tidak sembarangan memberikan izin orang lain untuk menyentuh dan mencium anak-anak mereka.
Penyakit herpes pada bayi atau balita memang tidak bisa disepelekan. Penyakit ini bahkan dalam kondisi tertentu dapat membahayakan kesehatan si bayi.
Sebenernya, apa penyebab muncul herpes pada bayi atau balita? Dan, apa saja gejala lainnya?
Baca Juga: Cara Mengatasi Pilek pada Bayi dengan Tepat
Herpes pada Bayi
Mengutip dari Alo Dokter, herpes pada bayi biasanya disebabkan oleh virus herper simpleks tipe 1 (HSV-1) atau virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2).
Virus ini dapat ditularkan melalui kontak kulit dan air liur. Bayi atau balita juga dapat terkena herpes saat menyentuh atau memegang benda yang telah terkontaminasi virus ini.
Selain itu, bayi juga dapat tertular herpes saat proses persalinan apabila sang ibu merupakan seorang penderita herpes genital.
Gejala Herpes pada Bayi
Bayi atau balita yang mengalami herpes biasanya akan menunjukkan beberapa gejala seperti berikut ini.
- Luka melepuh di area sekitar mulut, dagu, pipi serta hidung. Selang beberapa hari, luka tersebut akan pecah dan membentuk kerak yang dapat sembuh dalam waktu 1 minggu-2minggu.
- Demam.
- Nafsu makan dan minum berkurang.
- Rewel dan lemas.
- Ada pembengkakan kelenjar getah bening.
- Gusi bengkak.
- Muncul ruam serta luka melepuh.
- Kulit serta mata menguning.
- Air liur menetes.
Penyakit herpes pada bayi atau balita harus segera mendapatkan penanganan secara tepat karena apabila tidak segera penyakit ini dapat menyebar ke organ tubuh lainnya, misalnya, otak, mata, ginjal, paru serta hati.
Akibatnya, bayi atau balita berisiko mengalami beberapa gangguan kesehatan serius hingga terancam kehilangan nyawa.
Baca Juga: Balsem Bayi Terbaik untuk Anak Hidung Tersumbat
Penangan Tepat
Apabila sudah muncul gejala herpes pada balita atau bayi, orang tua dianjurkan untuk segera memeriksakannya ke dokter.
Dokter biasanya akan memberikan asupan cairan dan obat antivirus melalui infus. Obat antivirus yang diberikan biasanya adalah acyclovir.
Sementara itu, apabila penyakit ini menyerang ibu hamil biasanya dokter juga akan memberikan antivirus dan menganjurkan untuk persalinan caesar.
Hal ini guna untuk mencegah terjadinya penularan melalui jalan lahir.
Pencegahan
Untuk mencegah munculnya herpes pada bayi terdapat langkah-langkah yang dapat diterapkan oleh para ibu dan ayah.
Langkah-langkah pencegahan tersebut di antaranya sebagai berikut.
- Setiap hendak menyentuh bayi pastikan untuk mencuci tangan terlebih dahulu.
- Apabila terdapat luka melepuh, tutup luka tersebut menggunakan kasa steril.
- Sebelum menyusui, para ibu dianjurkan untuk terlebih dahulu membersihkan payudara.
- Hindari untuk mencium bayi.
Baca Juga: Cara Mengatasi Tantrum Si Kecil yang Perlu Ayah dan Bunda Ketahui