Yogya.co, SLEMAN – Belum selesai kasus COVID-19, masyarakat dihebohkan dengan adanya penyakit cacar monyet.
Melansir dari laman WHO, terhitung hingga tanggal 21 Mei 2022 sudah ada sebanyak 92 kasus dan sebanyak 28 kasus suspek dari negara-negara yang tidak endemik untuk virus cacar.
Lantas apa saja sih penyebab cacar monyet itu?
Cacar Monyet
Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet atau monkeypox, yakni dari kelompok Afrika Barat dan Congo Basin atau Afrika Tengah.
“Infeksi pada manusia dengan clade Afrika Barat tampaknya menyebabkan gejala lebih ringan dibandingkan clade Congo Basin. Tingkat Kematiannya sekitar 3,6 persen dibandingkan clade Congo Basin yang mencapai 10,6 persen,” terang WHO menukil dari laman Detik.
Penularan
Penyakit ini pun dapat menular melalui berbagai media. Contohnya, dari hewan ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau melalui cairan tubuh.
Selain itu, ada pula penularan antarmanusia yang diduga melalui sekresi pernapasan sampai melalui kontak langsung dengan cairan tubuh.
Belakangan ini beredar kabar pula bahwa penyakit monkeypox dapat menular melalui hubungan seksual.
Kabar tersebut muncul usai WHO mengungkapkan bahwa penyakit cacar monyet dapat ditularkan melalui hubungan seks antara pria dengan pria.
Hal ini karena sejumlah kasus teridentifikasi diderita oleh pria yang melakukan hubungan seks sesama jenis.
Terlepas dari dugaan tersebut WHO menegaskan bahwa penyakit ini dapat menular melalui kontak dekat.
“Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa mereka yang paling berisiko adalah mereka yang pernah melakukan kontak fisik dekat dengan seseorang yang mengidap monkeypox, sementara mereka masih menunjukkan gejala,” jelas WHO.
“Orang-orang yang berinteraksi erat dengan seseorang yang menular memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi. Ini termasuk petugas kesehatan, anggota rumah tangga, dan pasangan seksual,” tambah WHO.
Baca Juga: Kerap Menyerang Anak-Anak, Ini Perbedaan Flu Singapura dan Cacar Air