Melalui akun Instagram pribadinya, artis Kartika Putri mengunggah foto dirinya yang mengalami ruam di sekitar wajah dan bibirnya. Kartika mengungkapkan bahwa ruam-ruam tersebut adalah Sindrom Stevens Johnson akibat autoimun yang dideritanya sejak lama.
Kartika juga menyampaikan bahwa gejala Stevens Johnson Syndrome yang dialaminya dipicu oleh konsumsi painkiller beberapa waktu sebelumnya. Reaksi yang terjadi pada tubuh Kartika Putri adalah ruam di area lidah, bibir, langit-langit mulut, dan jidat.
Di Indonesia, kasus yang dialami oleh Kartika Putri termasuk kasus yang jarang ditemui. Apa itu sidrom Steven Johnson? Apa penyebabnya?
Mengenal Sindrom Stevens Johnson
Sindrom Stevens-Johnson adalah kondisi medis langka namun serius yang biasanya disebabkan oleh reaksi obat atau infeksi. Sindrom ini ditandai dengan munculnya ruam merah yang menyebar di kulit, lapisan mukosa, dan menyebabkan kematian sel-sel kulit. Penderita sindrom ini sering mengalami nyeri hebat dan harus mendapat perawatan medis segera.
Sindrom Stevens-Johnson termasuk dalam spektrum penyakit yang lebih luas yang disebut sindrom Stevens-Johnson dan Necrolysis Epidermal Toxic. Necrolysis Epidermal Toxic adalah bentuk yang lebih parah dari Sindrom Stevens-Johnson.
Sindrom Stevens-Johnsonbiasanya terjadi sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu, sedangkan TEN sering kali disebabkan oleh infeksi.
Penyebab Sindrom Stevens Johnson
Penyebab pasti Stevens Johnson Syndrome belum sepenuhnya dipahami, namun umumnya terjadi sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat yang sering dikaitkan dengan sindrom ini antara lain adalah obat antibiotik seperti sulfonamida, obat anti-kejang seperti fenitoin, obat pengobatan HIV, dan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID).
Selain itu, infeksi virus seperti herpes simplex, influenza, dan HIV juga dapat menjadi pemicunya.
Gejala Sindrom Stevens Johnson
Sindrom Stevens-Johnson ditandai oleh munculnya ruam merah yang menyakitkan pada kulit dan selaput lendir. Gejala utama Stevens Johnson Syndrome ini meliputi:
- Ruam Kulit: Ruam merah yang menyebar dan terasa panas atau terbakar. Ruam ini sering dimulai di wajah dan dada, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti lengan, kaki, dan punggung.
- Lepuh: Ruam dapat berkembang menjadi lepuh berisi cairan yang kemudian pecah dan meninggalkan luka terbuka.
- Nyeri: Penderita Sindrom Steven Johnson sering mengalami nyeri hebat, terutama di area yang terkena ruam.
- Mata Merah dan Berair: Sindrom Steven Johnson sering juga disertai dengan konjungtivitis (peradangan pada selaput lendir mata) yang menyebabkan mata menjadi merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya.
- Sakit Tenggorokan: Gejala lain yang mungkin dialami adalah sakit tenggorokan dan kesulitan menelan.
- Demam: Penderita sindrom ini juga sering mengalami demam tinggi.
- Gejala Flu: Beberapa orang dengan sindrom ini juga dapat mengalami gejala seperti pilek, batuk, dan sakit kepala.
Dikutip dari Mayo Clinic, jika muncul gejala Stevens Johnson Syndrome, maka segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan bantuan medis. Carilah perawatan medis darurat jika mengalami gejala dan kondisi seperti di atas.