Yogya.co, SLEMAN – Siapa sih yang tidak suka menyantap gorengan hangat nan gurih? Dengan tekstur krispi namun lembut di dalam.
Sangat cocok dinikmati saat berkumpul dengan teman maupun keluarga terkasih. Ditemani dengan secangkir kopi, segelas teh, atau gerimis sendu.
Sayangnya, beberapa waktu yang lalu, minyak goreng sempat mengalami kelangkaan.
Dan setelah stok tersedia kembali, harga minyak goreng telah melambung tinggi, mencapai 50% lebih mahal dari harga normal.
Kenaikan ekstrim ini terjadi setelah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mencabut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 6/2022 tentang HET (harga eceran tertinggi) pada 16 Maret 2022.
Hal ini tentu saja membuat para pecinta gorengan pusing.

Oleh karena itu, ada beberapa orang yang berinisiatif mengganti minyak goreng dengan mentega atau margarin.
Apalagi menggoreng menggunakan salah satu dari keduanya membuat aroma dan cita rasa gorengan semakin kaya.
Namun, sehatkah menggoreng menggunakan mentega atau margarin?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita kenali dulu apa itu metega dan margarin serta perbedaan utama diantara keduanya.
Apa Itu Mentega?
Mentega adalah produk yang dibuat dari lemak susu sapi, kambing, atau domba.
Namun, di Indonesia sendiri mentega lebih umum terbuat dari susu sapi.
Untuk membuatnya, susu yang telah dipanaskan akan diaduk dengan kecepatan tinggi sehingga lemak yang padat terpisah dari lemak yang cair.
Ciri khusus yang mudah dilihat dari mentega adalah warnanya yang kuning pucat dan rasanya cenderung creamy.
Teksturnya sendiri lebih lembut dan lebih mudah meleleh.
Lalu, bagaimana dengan butter? Sebenarnya butter sendiri merupakan istilah lain dari mentega.
Apa Itu Margarin?
Margarin terbuat dari lemak nabati yang diekstrak dari minyak kelapa sawit, biji rapa, biji bunga matahari, canola atau alpukat.
Di Indonesia sendiri, margarin yang banyak beredar di pasaran umumnya dibuat dari minyak kelapa sawit.
Untuk membuat margarin, minyak kelapa harus melalui proses hidrogenasi agar bentuknya berubah dari cair menjadi padat.
Perbedaan paling mencolok antara margarin dan mentega terletak pada warnanya.
Warna margarin cenderung lebih mencolok yaitu kuning terang.
Tekstur margarin pun lebih keras dengan daya emulsi yang lebih kuat.
Baca juga: Stop! Berikut Kesalahan Masak Mi Instan yang Harus Anda Tinggalkan!
Sehatkah Menggoreng Makanan dengan Mentega atau Margarin?

Untuk mengakali harga minyak yang melambung tinggi dan untuk menambah citarasa, banyak yang menggunakan margarin untuk menggoreng makanan favorit mereka.
Sayangnya banyak yang belum mengetahui bahwa menggoreng makanan dengan mentega atau margarin kurang baik untuk tubuh.
Pertama, kami akan membahas dari sisi margarin.
Margarin yang terbuat dari dari minyak kelapa sawit sebenarnya kurang baik bila digunakan untuk menggoreng, sebab suhu tinggi akan merusak asam lemak esensial omega 3 dan 6 serta berbagai macam vitamin yang terkandung di dalamnya.
Dilansir dari situs Liputan 6, Ahli Gizi Kesehatan Masyarakat dari Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH juga menyatakan bahwa margarin yang dipanaskan terlalu tinggi akan berubah menjadi lemak trans atau lemak jahat.
Lemak trans berbahaya karena bisa meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kadar kolesterol baik) dalam tubuh.
Selain itu, margarin juga memiliki kadar natrium tinggi yang terbentuk dari proses hidrogenasi.
Natrium yang tinggi dapat memicu naiknya tekanan darah serta menurunkan fungsi jantung dan ginjal.
Selanjutnya, penggunaan mentega untuk menggoreng juga tidak disarankan.
Mentega mengandung sebanyak 80% lemak susu sapi yang ketika dipanaskan dapat berubah menjadi lemak trans yang tidak baik bagi tubuh.
Sama dengan margarin, lemak trans dalam mentega akan memicu kolesterol jahat yang berbahaya bagi tubuh Anda.
Kesimpulannya
Jadi, menggoreng makanan dengan mentega atau margarin tidak disarankan.
Sebab mentega dan margarin yang dipanaskan akan memproduksi lemak trans dalam jumlah yang banyak sehingga akan meningkatkan LDL dalam tubuh.
Sebaiknya margarin atau mentega digunakan secukupnya sebagai olesan atau bahan dalam membuat roti.