Yogya.co, SLEMAN – Pasti Anda sudah sering mendengar istilah air mata buaya yang digunakan untuk menggambarkan air mata penuh kepalsuan.
Air mata penuh kepalsuan tersebut biasanya digunakan untuk memalsukan rasa penyesalan atau kesedihan dengan tujuan menarik simpati orang lain.
Nah, alih-alih mengeluarkan air mata buaya, secara sains sebenarnya manusia memiliki 3 jenis air mata yang berbeda.
Hal tersebut dikemukakan oleh Juan Murube MD, PhD dalam karya tulisnya yang berjudul “Basal, Reflex, and Psycho-emotional Tears. The Ocular Surface”.
Seluruh air mata tersebut diproduksi oleh kelenjar di sekitar mata untuk menjaga kesehatan.
1. Air Mata Basal
Air mata basal merupakan air mata yang selalu diproduksi secara otomatis dan terus-menerus.
Air mata jenis ini dikatakan cukup kompleks karena terdiri dari 3 lapisan yaitu mukus, air, dan minyak.
Ketiga lapisan tersebut berfungsi untuk melindungi kornea mata dan secara terus-menerus melumasi mata.
Sehingga, mata Anda tidak kering dan dapat difungsikan secara optimal.
2. Air Mata Refleks
Air mata refleks adalah air mata yang diproduksi oleh kelenjar lakrimal dan mengandung sebanyak 80% air.
Tubuh Anda memproduksi air mata ini sebagai reflek otomatis atas suatu stimulus, seperti saat mata terasa perih karena mengiris bawang atau kelilipan benda asing.
Begitu ada benda asing masuk mata, tubuh akan memproduksi air mata ini dalam jumlah besar untuk membasuh dan mengeluarkan benda asing tersebut.
Oleh karena air mata ini, tubuh bisa meminimalisir bahkan mencegah terjadinya iritasi mata.
3. Air Mata Psiko-Emosional
Saat Anda sedang merasakan kesedihan, kemarahan, atau tekanan perasaan negatif lain yang membuat emosi bergejolak, tubuh akan meresponnya dengan mengeluarkan air mata ini.
Oleh karena itu, setiap tetes air mata psiko-emosional yang diteteskan mengandung hormon yang identik dengan kesedihan yang diproduksi oleh kelenjar pituitari.
Hormon kesedihan yang pertama adalah ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) yang merupakan hormon stress.
Setelah itu, ada hormon endorfin yang merupakan hormon penghilang rasa sakit.
Nah, yang terakhir ada hormon oksitosin yang dikenal sebagai hormon cinta-kasih.
Luruhnya ketiga hormon tersebut bersama air mata yang keluar dari dalam tubuh akan membuat perasaan manusia lebih stabil setelah menangis.
Baca juga: Cara Ringankan Gejala PMS dengan Mudah Tanpa Obat
Itulah ketiga jenis air mata yang dimiliki oleh manusia. Masing-masing dikeluarkan saat tubuh mengalami stimulus tertentu seperti kelilipan atau putus cinta.
Maka dari itu, jangan pernah malu untuk menangis, karena menangis ternyata sangat bermanfaat untuk menseimbangkan perasaan Anda di hari yang berat.