Yogya.co, SLEMAN – Imbas dari aksi protes warga Banyakan dan Ngablak yang menutup akses menuju TPST Piyungan mengakibatkan gunungan sampah di beberapa tempat di Yogyakarta.
Untuk itu pemerintah mengimbau masyarakat untuk menyimpan serta mengolah sampah rumah tangganya agar gunungan sampah tidak semakin menjulang.
Saat ini kita sedang menghadapi permasalahan serius, yaitu masalah sampah.
Data menunjukkan bahwa potensi timbunan sampah sebesar 400 ton per hari, sedangkan kemampuan kita untuk mengolah hanya 100 ton per hari (2021). pic.twitter.com/s4iEnWRzLS
— Pemkab Bantul (@pemkabbantul) May 11, 2022
Bagi Anda warga Yogyakarta yang terkena dampak ditutupnya TPST Piyungan ini Anda dapat mengikuti cara-cara berikut ini untuk mengelola sampah rumah tangga dengan baik dan benar.
Baca Juga:Â TPST Piyungan Ditutup: Rencana Gubernur dan Warga yang Diminta Tahan Sampah
Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga
Sebelum membahas cara mengelola sampah rumah tangga, alangkah baiknya kita kenali terlebih dahulu dua jenis sampah berdasarkan sumbernya.
Dua jenis sampah tersebut adalah sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai dan berasal dari makhluk hidup. Sampah organik ini pun masih terbagi menjadi dua jenis, yakni sampah organik basah dan kering.
Adapun yang termasuk sampah rumah tangga organik di antaranya seperti sisa-sisa makanan, kulit buah yang mengandung air, biji-bijian, kulit telur, kotoran hewan, dan lainnya.
Sementara itu sampah anorganik atau non-organik adalah sampah yang memerlukan waktu lama untuk terurai dan bukan dari makhluk hidup.
Beberapa contoh sampah rumah tangga anorganik adalah plastik, botol plastik, kertas karton, kaleng, kaca, dan masih banyak lagi.
Setelah mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik, di bawah ini merupakan cara-cara untuk mengelola kedua jenis sampah tersebut, dikutip dari laman Eticon.
- Pisahkan Sampah
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memisahkan sampah menurut jenisnya, yakni sampah organik dan sampah non-organik.
Untuk mempermudah Anda dapat menggunakan dua tempat sampah dengan keterangan organik dan non-organik.
Selain itu, Anda juga perlu memisahkan sampah-sampah yang dirasa berbahaya, contohnya barang-barang elektronik yang telah usang dan rusak.
- Daur Ulang Sampah
Setelah terpisah menurut jenisnya, Anda dapat mendaur ulang sampah-sampah tersebut menjadi barang yang lebih berguna.
Contohnya, Anda dapat memanfaatkan botol bekas atau kaleng sebagai wadah untuk menanam tanaman,
Selain itu, Anda juga dapat mengumpulkan sampah-sampah anorganik untuk diserahkan kepada bank sampah agar dapat didaur ulang.
- Pupuk dari Sampah Organik
Khusus untuk sampah organik Anda dapat memanfaatkannya menjadi pupuk tanaman. Anda dapat menyalurkannya pada tempat pengolahan sampah untuk mendapatkan pupuk dari sampah organik.
Meskipun berbau tidak sedap, pupuk dari sampah organik ini sangat bermanfaat bagi lingkungan.
Selain mendaur ulang sampah, pastikan Anda juga mulai mengurangi sampah, misalnya, kurangi penggunaan plastik untuk berbelanja.
Langkah-langkah tersebut dapat Anda coba untuk mengurangi tumpukan-tumpukan sampah yang ada.
Semoga permasalahan menumpuknya sampah di beberapa wilayah di Yogyakarta ini dapat segera terselesaikan agar Kota Yogyakarta dapat kembali bersih dan nyaman untuk dikunjungi.