Yogya.co, JAKARTA – Kasus kekerasan seksual di kereta berulang kali pernah terjadi. Bahkan, di sepanjang tahun 2017 lalu ada sebanyak kasus kekerasan seksual yang dilaporkan.
Salah satunya dilakukan oleh seorang kakek yang melakukan pelecehan seksual kepada dua orang perempuan sekaligus di rangkaian KRL Duri-Tangerang.
Dua orang korban berinisial ASG dan SNA tersebut tengah berdiri lantaran kondisi gerbong KRL yang penuh.
Pelaku diketahui berdiri di belakang kedua korban dan menempelkan tubuhnya pada kedua korban secara bergantian.
Korban yang merasa jengkel kemudian turun di Stasiun Tangerang dan melaporkan kasus ini kepada petugas keamanan stasiun. Pelaku kemudian diinterogasi dan diamankan oleh petugas.
Kasus pelecehan seksual yang terbaru terjadi pada Minggu lalu (19/06/2022) di rangkaian KA Argo Lawu Solo Balapan-Gambir.
Dalam video yang beredar seorang penumpang perempuan mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh penumpang laki-laki di sampingnya. Pelaku meraba paha korban dan sesekali terlihat memegang alat vitalnya.
Atas kejadian tersebut pihak PT Kereta Api Indonesia (Persero) pun meminta maaf kepada korban atas rasa ketidaknyamanan yang dialaminya.
Untuk mencegah kejadian ini terulang kembali pihak KAI kemudian membuat kebijakan akan melakukan blacklist terhadap Nomor Induk Kependudukan (NIK) pelaku tindak kekerasan seksual di kereta sehingga pelaku tidak dapat menikmati layanan KAI.
“KAI sama sekali tidak mentolerir kejadian tersebut dan berharap tidak ada lagi kejadian serupa terulang kembali pada berbagai layanan lainnya,” tegas EVP Corporate Secretary KAI Asdo Artriviyanto.
Tips Saat Mengalami Kekerasan Seksual di Kereta
Melalui unggahan di Instagram @kai121_, pihak KAI kemudian membagikan beberapa tips perlu Anda lalukan saat menemukan atau mengalami kekerasan seksual selama perjalanan kereta.
Langkah ini dilakukan sebagai wujud komitmen KAI untuk menghadirkan layanan transportasi umum yang nyaman untuk semua pelanggan dengan tidak menoleransi segala tindakan pelecehan seksual di kereta.
1. Tetap Tenang dan Diimbau Segera Melapor
Hal pertama yang perlu dilakukan saat menemukan atau mengalami pelecehan seksual di kereta, usahakan diri tetap tenang.
Apabila Anda memiliki keberanian untuk menegur pelaku, tegurlah pelaku dengan baik-baik agar tidak mengulangi perbuatannya.
Jika Anda memiliki keberanian, Anda dapat merekam atau mengambil gambar kejadian tersebut sebagai bukti.
Setelah menegur, Anda dianjurkan untuk menjauh dari pelaku kemudian mendekati petugas untuk melaporkan hal yang dialami.
Penumpang dapat melaporkan ke petugas yang tengah bertugas atau melalui pesan di media sosial KAI seperti Instagram dan Twitter.
“Selain itu, pelanggan juga dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, email cs@kai.id, dan social media @KAI121,” jelas Vice President Public Relations PT KAI, seperti yang dilansir dari laman Kompas.
2. Melapor ke Kondektur
Penumpang kereta yang menemukan atau mengalami kekerasan seksual juga dapat melaporkan hal yang dialami kepada kondektur.
Sebagai tambahan informasi, di setiap ujung kabin masing-masing kereta tersedia nomor telepon kondektur yang dapat Anda hubungi di saat situasi-situasi berbahaya.
Usai melaporkan kejadian dialami, petugas akan segera melakukan tindakan terhadap laporan yang diberikan.
Selain melakukan langkah-langkah di atas, Anda pun dapat melindungi diri dengan membawa alat keamanan diri, misalnya, pepper spray. Untuk itu Anda juga dianjurkan untuk selalu waspada di mana pun Anda berada.
Baca Juga: Penumpang Turun Usai Delay Selama 3 Jam, Super Air Jet Buka Suara
View this post on Instagram