HomeLifestyleJadi Jantungnya Jogja, Ini Sejarah Lengkap Malioboro yang Belum Diketahui Banyak Orang!

Jadi Jantungnya Jogja, Ini Sejarah Lengkap Malioboro yang Belum Diketahui Banyak Orang!

Yogya.co, YOGYAKARTA – Berkunjung ke Kota Yogyakarta kurang lengkap rasanya jika tidak mengunjungi jalanan Malioboro.

Terletak di antara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tugu Pal Putih, Malioboro jadi surganya para wisatawan untuk belanja, berwisata kuliner hingga menikmati berbagai kesenian yang kerap ditampilkan oleh para seniman di malam hari.

Tentu tidak dapat ditampik Malioboro hingga kini masih menjadi jalan yang paling populer di Kota Yogyakarta.

Dengan kepopulerannya sekarang Jalan Malioboro ini ternyata mengandung cerita sejarah yang cukup panjang serta beragam dan tak banyak orang yang tahu.

Sejarah Malioboro Jogja

Melansir dari laman Arsip dan Perpustakaan Kota Yogyakarta, kata Malioboro berhasil dari bahasa Sanskerta yang berarti karangan bunga.

Dosen Sejarah UI, Prof Peter Brian Ramsey Carrey menjelaskan dulu nama asli Kota Jogja adalah Ngayodya yang terinspirasi dari sebuah kitab berjudul Ramayana.

Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa ada sebuah kerajaan yang bernama Ayodya dan terdapat pula satu jalan utama yang sangat populer.

Jalan yang diberi nama Malyabhara tersebut digunakan sebagai lokasi penyambutan Raja dan tamu.

Dalam bahasa Sanskerta malya berarti bunga serta bhara yang diambil dari kata bharin berarti mengenakan.

Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa kata Malioboro berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal di Yogyakarta pada tahun 1811 hingga 1816.

Malioboro diketahui telah didirikan bertepatan dengan pendirian Keraton Yogyakarta kemudian semakin ramai usai Pemerintah Belanda mempeloporinya sebagai pusat kota.

Lantaran ingin menyaingi popularitas Keraton Yogyakarta, Belanda kemudian membangun Benteng Vredeburg dan The Dutch Club sekitar tahun 1800-an.

Pembangunan tersebut kemudian berdampak pada popularitas Malioboro yang semakin dikenal orang.

Baca Juga :  Hidup Sehat dengan Madu Selandia Baru ‘Airborne Honey’, Apa Manfaatnya?

Letaknya yang strategis pun menjadi pertimbangan lain bagi Pemerintah Belanda untuk membangun rumah dinas Gubernur Belanda di Jalan Malioboro.

Malioboro yang Penuh Sejarah

Jalan Malioboro ini ternyata juga tak bisa dipisahkan dengan sejarah Kemerdekaan Indonesia. Di sisi selatan Jalan Malioboro diketahui pernah terjadi pertempuran sengit.

Pertempuran tersebut dinamakan Serangan Umum 1 Maret 1949 yang melibatkan para pejuang Tanah Air dan pasukan kolonial Belanda.

Dalam peristiwa tersebut pasukan Tanah Air berhasil menduduki Yogyakarta selama beberapa jam. Berita keberhasilan para gerilyawan tersebut kemudian disebarluaskan ke luar negeri melalui Birma dan berhasil diterima oleh pemancar All Indian Radio hingga kemudian sampai kepada perwakilan RI di PBB, New York.

Keberhasilan ini pun sekaligus menjadi bukti untuk negara-negara lain bahwa keberadaan TNI masih kuat serta membantah propaganda yang disebarkan oleh Belanda mengenai kedudukan Indonesia yang dikatakan sudah lemah.

Nah, itulah sejarah yang terkandung dalam kepopuleran Malioboro sebagai ikon wisata Yogyakarta ini.

Ulasan di atas tentunya dapat menambah pengetahuan sejarah Anda, bukan? Untuk itu selalu pantau Yogya.co guna mendapatkan informasi lainnya seputar Daerah Istimewa Yogyakarta!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Related Articles