Yogya.co, SLEMAN – Selebritas multitalenta, Maudy Ayunda, tak hanya dikenal sebagai seorang aktris, melainkan juga seorang akademisi yang memiliki integritas tinggi.
Pemeran Ainun dalam film Habibie & Ainun 3 itu acap kali membicarakan berbagai persoalan dengan pandangan terbuka dan wawasan yang luas. Hal itu tak bisa dilepaskan dari riwayat pendidikannya.
Seperti yang telah banyak diketahui, Maudy Ayunda merupakan alumni mahasiswa dari universitas kenamaan dunia, yakni Stanford dan Oxford University.
Istri Jesse Choi tersebut kerap membagikan pemikiran kritisnya mengenai berbagai hal. Seolah tiada habisnya ketika berbincang mengenai pendidikan dan isu-isu sosial bersama dengan aktris cantik yang satu ini.
Berdasarkan rangkuman Yogya.co, berikut adalah beberapa pandangan atau cara berpikir kritis Maudy Ayunda dalam berbagai persoalan.
1. Pandangan Maudy Ayunda Terhadap Sistem Belajar di Indonesia
Berbicara mengenai masalah pendidikan, aktris yang satu ini seolah tak ingin ketinggalan. Maudy Ayunda menilai sistem belajar di Indonesia masih kurang untuk menerima hal-hal baru, sehingga disebut menghambat proses inovasi.
Oleh karena itu, ia mengimbau terhadap generasi yang lebih tua agar dapat lebih menerima ketika terdapat inovasi baru di masa mendatang.
“Bener-bener harus diasah ya, dari generasi yang lebih tua-nya juga harus menerima pada saat ada tantangan tersebut, karena sebenarnya itu sehat. Itu teamwork,” ujar Maudy Ayunda menjelaskan dalam salah satu vlognya.
Kendati demikian, pelantun lagu ‘Perahu Kertas’ ini sangat menyayangkan ketika sebagian pelajar di Indonesia masih kurang menggali rasa keingintahuannya.
“Tentunya bagus ya, kalau kita menerima budaya atau apa, dengan apa adanya. Tapi inovasi dan perubahan itu tercapai pada saat ada orang yang bertanya, dan pada saat ada orang yang menantang. Dan itu menurut aku juga masih kurang,” ungkapnya.
2. Pentingnya Belajar Menurut Maudy
Pemilik nama lengkap Ayunda Faza Maudya ini juga sangat mengutamakan pendidikan ketimbang kariernya. Hal tersebut terbukti pada saat karier-nya yang sedang cemerlang di dunia entertain, Maudy Ayunda justru memilih melanjutkan pendidikannya di Oxford University, Inggris.
“Aku dari dulu punya keyakinan kalau sekolah itu penting,” ungkapnya.
Lebih lanjut, wanita kelahiran 1994 ini juga meyakini bahwa pendidikan sangat memengaruhi karakter seseorang. Sebab, tak hanya ilmu pelajaran, di sekolah pun, menurutnya, dihadapkan pada interaksi sosial, sehingga dapat mengenal cara berpikir orang lain yang akan membentuk kepribadian.
Dengan belajar dan pendidikan yang tinggi, Maudy meyakini adanya wawasan yang lebih luas.
“Aku selama ini merasa bahwa inti dari pendidikan adalah tentang pola pikir, aku jadi mengalami pendewasaan cara berpikir,” tuturnya.
3. Passion: Butuh Proses Berpikir yang Lama
Berbeda ketika berbicara mengenai pendidikan, aktris 28 tahun itu tampak sangat kesal ketika menyebut soal passion. Ia mengaku takut kecewa ketika dilabeli dengan sebuah passion.
Pasalnya, menurutnya, passion itu bisa dipilih setelah melalui proses pemikiran yang lama.
“Jangan sampai orang berpikir passion itu sesuatu yang dalam, terus harus kita cari-cari, pada saat kita enggak menemukan, kita jadi merasa lemah,” ungkapnya dalam podcast Gita Wirjawan.
4. Opini Maudy Ayunda Soal Trand Bisnis
Tak hanya mengkritisi soal sistem pendidikan, Maudy Ayunda juga memiliki wawasan soal bisnis. Maudy berpadangan bahwa trend bisnis, ide kepemilikan dan akuntabilitas ketika membangun sebuah perusahaan yang otonom itu semakin menarik.
Baca Juga: Ferdy Sambo Dihukum Mati, Ini Motif Pembunuhan Brigadir J!
Sebab, berbeda dengan boothstraping yang harus mendapatkan profit dengan sangat cepat, sistem bisnis dengan perkembangan teknologi saat ini memungkinakan pelaku usaha segara ‘pivot’ dengan cepat berubah arah.
5. Pandangan Maudy Soal Sejarah Secara Filosofis
Menurut Maudy Ayunda, sejarah itu menarik, karena manusia diberikan waktu untuk melihat. Dengan begitu, manusia akan sadar bahwa apapun itu hanyalah sesaat dan sudah pernah dicoba.
Baginya, sejarah juga dapat memengaruhi pemikiran kritisnya. Untuk itu, ketika manusia membuka diri dengan sejarah, mereka akan lebih kritis dengan apa yang dimiliki saat ini.
“Pemikiran kritis kita adalah hasil dari yang kita alami hari ini, dan mungkin ada ujungnya juga,” ungkap Maudy Ayunda.
“Penyebabnya, karena kita lebih tahu konteks yang lebih luas lagi, di mana kesadaran kita adalah periode panjang dari kemanusiaan kita,” imbuhnya.
Nah, itulah beberapa pemikiran Maudy Ayunda mengenai berbagai hal, mulai dari isu pendidikan hingga sosial, dari sudut pandang sejarah dan filosofis.