Yogya.co, JAKARTA – Musibah kebakaran di Gedung Cyber Lantai 2, Kuningan Barat, Jakarta Selatan yang terjadi kemarin (02/11/2021) berdampak pada kinerja beberapa perusahaan teknologi yang terhambat.
Salah satu perusahaan yang terdampak musibah ini, yaitu PT Qwords Company International.
Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang melayani jasa pembuatan web hosting, domain, cloud, data center, dan lain sebagainya.
Beberapa laman milik perusahaan tersebut seperti Qwords.com, dan Goldenfast pun terpantau tidak dapat diakses selama beberapa jam pada hari Kamis (02/11/2021).
Menanggapi terhambatnya kinerja perusahaan dalam melayani pelanggan, Rendy Maulana selaku CEO dan Direktur PT Qwords Company International pun memberikan pernyataan bahwa musibah tersebut merupakan musibah terburuk yang menimpa sejarah internet Indonesia.
Peristiwa kebakaran tersebut pun menimpa salah satu titik POP (Point-of-Presence) jaringan perusahaan yang menyebabkan pelayanan terhadap pelanggan menjadi terhambat.
Baca Juga: Breaking News: Gedung Cyber di Kuningan Kembali Kebakaran
Kronologi Gedung Cyber Terbakar

Berdasarkan laporan dari tim Data Center dan staf kantor PT Qwords Company International pada pukul 12.20 WIB sempat terdengar suara ledakan yang cukup keras dan lantai pun bergetar seperti gempa bumi.
Alarm kebakaran pun berbunyi dan petugas keamanan segera memberitahu karyawan yang sedang bertugas untuk segera meninggalkan area kantor dan menyelamatkan diri.
Tak selang berapa lama, area Gedung Cyber 1 yang terbakar pun sudah dipenuhi dengan kepulan asap hitam.
Data Pelanggan Aman
Di tengah musibah yang menimpa, Rendy Maulana tetap optimalkan pelayanan kepada para pelanggan.
Pada pukul 12.25 WIB kantor PT Qwords Company International di Yogyakarta dan Surabaya pun telah mengambil semua kegiatan manusia atau human operation dari kantor Jakarta sebagai bagian dari proses Business Continuity Process.
Aktivitas tersebut dapat berjalan dengan baik karena layanan jaringan redundant yang dimiliki.
Jaringan tersebut dapat berjalan lancar hingga pukul 15.15 WIB karena pada waktu tersebut aliran listrik Data Center APJII di lantai 1 sebagai lokasi point of presence untuk interkonektivitas dan peering Internet Service Provider utama di Indonesia dimatikan oleh pemadam kebakaran.
Pemadaman aliran listrik tersebut dilakukan untuk memastikan keadaan.
Pada pukul 16.40 WIB tim dari PT Qwords Company International pun telah diperbolehkan masuk untuk memeriksa data center, memeriksa log serta riwayat CCTV untuk memastikan tidak ada pelanggaran keamanan fisik, tidak ada kebakaran di dalam kantor atau pusat data, dan tidak ada pemadaman jalur listrik di pusat data yang ada di lantai 3 Gedung Cyber 1.
Selanjutnya, pukul 17.15 WIB POP telah menyala, peering lainnya pun terus menyambung kembali serta prefix BGP sudah hampir 80% selesai pada pukul 17.40 WIB.
Rendy pun memastikan bahwa data pelanggan akan tetap aman. Pihaknya pun terus mencadangkan data pelanggan secara offline dan online.
Akan tetapi, sayangnya hingga saat ini masih ada beberapa penyedia operator jaringan dan peering yang tidak dapat terhubung kembali karena server dan perangkat jaringan rusak.
Kerusakan tersebut pun berdampak pada pengalaman pengguna dalam menggunakan jaringan internet.
Tim NOC Jakarta masih bersiaga di luar kantor dan memeriksa data center setiap tiga puluh menit sekali dengan dibantu Tim NOC Yogyakarta serta Surabaya untuk memastikan situs web pelanggan tetap hidup.
Rendy pun mengungkapkan bahwa perusahaan sedang saat ini dalam proses meningkatkan keamanan dan redundant jaringan fisik.
Perusahaan juga sedang dalam proses membangun DRC untuk backup di Yogyakarta.
Dalam pernyataannya Rendy juga mengucapkan rasa terima kasihnya atas empati yang diberikan oleh para pelanggan dan turut berduka cita kepada keluarga korban.
“Staf kami di Jakarta selamat dan baik-baik saja. Terima kasih banyak atas pesan empati yang Anda kirimkan kepada kami hari ini. Belasungkawa terdalam saya untuk 2 korban jiwa dan rekan penyedia layanan Cloud dan Hosting lain, bank, e-commerce, payment gateway yang terkena dampak pada kejadian ini. Saya pribadi memohon maaf sebesar-besarnya kepada Anda atas ketidaknyamanan yang terjadi hari ini,” ujar Rendy.