Yogya.co, PASAMAN BARAT – Usai terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 6,1 yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat kemarin Jumat pagi (25/02/2022), dilaporkan muncul fenomena semburan lumpur panas dari dalam tanah.
Semburan lumpur gempa Pasaman ini muncul tepatnya di daerah Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
Kabar kemunculan semburan lumpur ini mulanya viral dari sebuah video yang menunjukkan meluapnya air panas bercampur lumpur dari dalam tanah.
Luapan air berwarna coklat susu tersebut tampak terus mengalir hingga membentuk genangan.
Menanggapi fenomena tersebut, Kepala BNPN (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen TNI Suharyanto memberikan penjelasan.
Dilansir dari CNN Indonesia, Suharyanto menyebutkan bahwa fenomena tersebut dikenal dengan istilah likuifaksi tanah.
“Di setiap gempa dengan episenter di darat biasa diikuti dengan fenomena longsor, likuifaksi, dan gerakan tanah.”
Pasca Gempa Pasaman; Semburan Lumpur dari dalam tanah, Dari Air Panas – Ganggo Hilir Bonjol 😭 pic.twitter.com/Y1ooFD89tL
— Silvy_21 🌸🌺 (@Silvy_2021) February 25, 2022
Fenomena likuifaksi sendiri terjadi ketika tanah yang jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan.
Lebih lanjut, Suharyanto juga menjelaskan bahwa likuifaksi tidak hanya terjadi dalam skala besar seperti akibat dari gempa Palu 2018 silam.
Likuifaksi juga dapat terjadi dalam skala kecil disebabkan oleh keringnya air sumur dan naiknya pasir.
Harapannya, fenomena likuifaksi yang terjadi tidak meluas, namun hanya bersifat lokal dan sementara.
Selain likuifaksi, gempa yang disebabkan oleh aktivitas sesar besar Sumatera ini juga mengakibatkan ratusan rumah mengalami kerusakan yang parah, hingga roboh.

Menurut update terbaru dari Pusdalops BNPB, hingga kini ada sebanyak 5000 warga yang mengungsi di 35 titik.
Sebaran titik pengungsian meliputi Kecamatan Talamau, Pasaman, dan Kinali.
Sedangkan, menurut data terakhir jumlah korban jiwa bertambah satu menjadi total 7 orang.
Pasca gempa pertama – yang dikabarkan berkekuatan magnitudo 6,2 sebelum dimutakhirkan menjadi 6,1 – terdapat dua kali gempa susulan yang cukup signifikan.
Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 11.02 WIB dengan magnitudo 5,0 dan gempa susulan kedua terjadi pukul 11.06 dengan kekuatan magnitudo 5,1.