HomeNews NasionalNekat! Ritual Warga Nganjuk di Pantai Watu Ulo Jember Dibubarkan Polisi

Nekat! Ritual Warga Nganjuk di Pantai Watu Ulo Jember Dibubarkan Polisi

Yogya.co, JEMBER – Dua pekan lalu (13/02/2022) dini hari, sebanyak 10 orang anggota Padepokan Tunggal Jati Nusantara meninggal dunia saat menjalani ritual di Pantai Payangan Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur karena tergulung ombak laut selatan. 

Seolah tidak belajar dari peristiwa yang telah terjadi, belasan orang dari Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan asal Kabupaten Nganjuk menggelar ritual di Pantai Watu Ulo, Jember, Jawa Timur pada Sabtu (26/02/2022).

Ritual ini diketuai oleh Trisunu, seorang warga Dusun Takat, Kampung Baru, Tanjunganom, Nganjuk.  

Dilansir dari indozone.id, Kapolsek Ambulu AKP Makruf memberikan keterangan pada Minggu (27/02/2022) bahwa, “Kegiatan ritual Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan itu dilakukan di Pantai Watu Ulo yang diikuti sebanyak 18 orang, termasuk supir.” 

APK Makruf juga menyampaikan bahwa Bhabinkamtibnas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu segera mengambil tindakan setelah menerima laporan warga lokal  bahwa ada warga luar kota yang menggelar ritual di Pantai Watu Ulo. 

Tindakan pembubaran oleh petugas gabungan segera dilakukan agar tragedi ritual maut di Pantai Payangan yang menewaskan 11 orang tidak terulang kembali. 

Baca juga: Kronologi dan Daftar Nama Korban yang Terseret Ombak Ketika Ritual di Pantai Payangan

Himbauan agar segera membubarkan ritual dan naik ke daratan dilakukan petugas melalui pengeras suara.

Belasan warga tersebut akhirnya bersedia naik ke daratan dan langsung dibawa ke Mapolsek Ambulu untuk dimintai keterangan. 

Setelah dilakukan interogasi, terkuak alasan Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan menggelar ritual tersebut. 

Berdasarkan keterangan dari ketua kelompok, ritual digelar untuk menunjukkan rasa empati demi ketenangan jiwa korban yang tenggelam dalam insiden Ritual Pantai Payangan Jember. 

Walau demikian, ritual tersebut tidak dapat dibenarkan karena Pantai Watu Ulo memiliki potensi gelombang air laut yang tinggi. 

Baca Juga :  Macet Parah di Pelabuhan Merak, Pemudik Sampai Pingsan

“Pantai selatan ini kan memang ombaknya tinggi, jadi harusnya berhati-hati,” tutur AKP Makruf via suaramalang.id.

AKP Makruf juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah memberikan arahan dan himbauan kepada Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan agar tidak melakukan ritual di pantai selatan karena beberapa pekan terakhir gelombang laut cukup tinggi. 

Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan pun diminta untuk kembali ke Nganjuk.. 

Lebih lanjut, video ritual yang dilangsungkan Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan juga sempat viral di grup WhatsApp hingga Twitter.

Di dalam video tersebut, tampak anggota kelompok melakukan ritual dengan cara merendam diri di muara Pantai Watu Ulo sambil mengangkat tangan ke udara seperti sedang memanjatkan doa. 

Baca juga: Pemimpin Ritual Maut Pantai Payangan Jadi Tersangka dan Terancam Hukuman Penjara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Related Articles