HomeNews NasionalMisteri Suara Gemuruh di Sukabumi, PVMBG Beri Penjelasan

Misteri Suara Gemuruh di Sukabumi, PVMBG Beri Penjelasan

Yogya.co, SUKABUMI – Warga di wilayah Desa Selajambe, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dihebohkan dengan munculnya fenomena suara gemuruh yang terjadi selama dua hari berturut-turut. 

Saat dimintai keterangan, warga menyebut suara gemuruh tersebut berasal dari dalam tanah. 

Dilansir dari News Detik, Minggu (24/04/2022), salah seorang warga bernama Sasi Johar (26) mengaku mendengar suara gemuruh tersebut pada Sabtu (23/04) pada pukul 06.00 WIB-10.00 WIB.

“Iya sudah dua hari, pertama saya juga kurang ngeuh, kurang dianggap. Cuma penasaran tanya ke tetangga, ternyata sama dengar juga sudah dua hari,” ujarnya.

Selanjutnya, Sasi juga menyampaikan bahwa suara gemuruh tersebut diikuti dengan getaran kecil. 

Menurutnya getaran tersebut juga dirasakan oleh warga lain secara terus-menerus. 

“Warga juga merasakan. Durasi yang hari Sabtu ini terus-menerus, ada aja gemuruhnya, enggak berhenti-berhenti,” tutur Sasi.

Dikarenakan tidak ada pabrik, industri, atau pembangunan proyek yang sedang berlangsung di sekitar wilayah Desa Selajambe, Sasi khawatir suara gemuruh misterius tersebut berasal dari aktivitas Gunung Salak atau Gunung Gede

Kemudian, dijelaskan secara terpisah oleh Supartoyo selaku Koordinator PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) bahwa suara gemuruh di Sukabumi tersebut tidak berkaitan dengan fenomena alam apa pun. 

Ia juga menyebutkan bahwa tidak ada aktivitas gempa maupun pergerakan sesar bumi pada dua hari terakhir. 

“Kalau dikatakan dari gempa bumi, di Sukabumi sejak kemarin sampai saat ini tidak ada. Jadi bukan dari gempa,” ujar Supartoyo melalui pesan singkatnya yang disadur dari Tribun Jabar.

Lebih lanjut Supartoyo juga menjelaskan bahwa wilayah Selajambe Cisaat letak geografisnya terletak di luar garis Sesar Cimandiri maupun sesar Walat, dan sejak 17 April 2022 tidak ada gempa yang terdeteksi di Sukabumi.

Baca Juga :  Sosialisasi Pembelian MGCR Pakai PeduliLindungi Diperpanjang, Ini Kata Luhut

Kemudian, berdasarkan pemantauan PVMBG terhadap aktivitas vulkanik terhadap Gunung Gede dan Gunung Salak, Suparyanto juga menyampaikan bahwa status kedua gunung tersebut masih normal. 

Di mana gempa yang muncul masih didominasi oleh gempa tektonik. Sedangkan gempa vulkanik terekam sebanyak dua kali namun masih dalam batas normal. 

“Pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Gede dan Gunung Salak dalam satu minggu terakhir tidak menunjukkan gejala kenaikkan aktivitas, baik visual atau pun kegempaan. Tidak teramati perubahan warna dan tinggi kolom hembusan gas dari arah kawah,” terangnya. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Related Articles