Yogya.co, SLEMAN – Pemerintah India pada Jumat malam lalu menerbitkan larangan ekspor gandum.
Larangan ini dilakukan karena terjadinya gelombang panas yang berdampak ke pembatasan produksi sehingga menyebabkan harga gandum di India menjadi melonjak tinggi.
Tetapi pemerintah India masih mengizinkan ekspor jika perjanjian kredit telah diterbitkan sebelumnya.
Bukan hanya itu saja ekspor juga masih diizinkan untuk negara yang memang masih membutuhkan bantuan untuk ketahanan pangan.
Padahal saat ini banyak negara yang bergantung pada India setelah produsen gandum terbesar di dunia yaitu Ukraina yang kesulitan untuk produksi serta ekspor akibat dari serangan Rusia.
Sebelum adanya larangan diterbitkan tersebut, India telah menargetkan dapat mengekspor gandum sebanyak sekitar sepuluh juta ton untuk tahun ini.
Munculnya larangan ekspor ini disebut bisa mempengaruhi pergerakan harga gandum di dunia sehingga membuat konsumen di Asia dan Afrika menjadi terganggu.
Pedagang gandum yang notabene nya berada di Mumbai mengungkapkan larangan yang diterbitkan ini sangat mengejutkan pasar dan pedagang.
“Kami harap pembatasan ekspor ini bisa berlaku 2-3 bulan ke depan. Namun angka inflasi membuat pemerintah berubah pikiran untuk larangan ini,” jelas dia.
Untuk negara India sendiri telah mengalami kenaikan inflasi karena harga makanan serta energi yang terus merangkak naik ke level tinggi dalam jangka waktu sekitar delapan tahun terakhir ini.
Kalangan dari ekonom menilai bank sentral perlu untuk menaikkan suku bunga dalam menekan kenaikan harga ini.
Sekedar informasi harga gandum di negara India ini telah mencapai rekor tertinggi yaitu dua puluh lima ribu rupee per ton.
Padahal untuk sebelumnya harga yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar dua puluh ribu seratus lima puluh rupee.
Sejak pertengahan bulan Maret lalu telah terjadi kenaikan suhu tajam serta tiba-tiba.
Kondisi ini pun turut mempengaruhi tanaman gandum di negara India.
Untuk per bulan April 2022 ini negara India telah mengekspor sekitar satu koma empat juta ton gandum dan sudah meneken kesepakatan ekspor satu juta koma lima ton gandum pada bulan Mei ini.
Baca Juga: Terlantar di Bandara Jeddah, Jemaah Umrah Akhirnya Dipindah ke Terminal Haji