Yogya.co, JAKARTA – Lebih dari dua pekan proses penyidikan kasus kematian Brigadir J yang tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo digelar.
Selama proses penyidikan ini pun berbagai temuan baru ditemukan. Selain itu, babak baru juga telah dimulai oleh Tim Dokter Forensik gabungan yang telah melakukan proses autopsi ulang pada jenazah Brigadir J pada Rabu lalu (27/07/2022).
Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J
Proses autopsi ulang ini dimulai pada Rabu (27/07/2022) sekitar pukul 07.30 WIB dengan proses ekshumasi atau pengangkatan jenazah oleh tim forensik.
Jenazah lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar kemudian dilakukan proses autopsi ulang pada pukul 08.45 WIB hingga pukul 14.30 WIB.
Ade Firmansyah selaku Ketua Tim Dokter Forensik gabungan mengatakan bahwa ada beberapa luka yang perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut.
Untuk mengetahui fakta-fakta dari luka yang ditemukan, Ade menuturkan bahwa pihaknya membutuhkan alat bantu mikroskopik guna memastikan apakah luka-luka yang ditemukan tersebut merupakan luka akibat adanya penganiayaan atau luka yang muncul akibat adanya pembusukan.
Usai proses autopsi ulang dilakukan, sampel hasil autopsi ulang pun dikirim ke laboratorium patologi anatomi RSCM. Proses ini pun diperkirakan akan memakan waktu dua minggu sampai empat minggu.
Temuan Komnas HAM Pada Kasus Brigadir
Sementara itu, sebagai lembaga independen Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga telah melakukan penyelidikan kasus ini dengan mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga Brigadir J.
Dari hasil penyelidikan tersebut Komnas HAM menemukan beberapa temuan baru di antaranya sebagai berikut.
1. Brigadir J Masih Hidup Sampai di Kediaman Ferdy Sambo
Sebelumnya, pihak kuasa hukum keluarga Brigadir J, yakni Kamarudin Simanjuntak mengatakan bahwa ada dua lokasi yang diduga menjadi lokasi kematian Brigadir J. Dua lokasi tersebut adalah perjalanan Magelang-Jakarta dan di Jakarta.
Pihak keluarga menduga Brigadir J tewas dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta lantaran sebelumnya Brigadir J diketahui tengah menjalankan tugas di Magelang dan sempat menghubungi keluarga bahwa dirinya akan ke Jakarta karena ada tugas.
Akan tetapi, setelah itu pihak keluarga mengaku bahwa Brigadir J tidak dapat dihubungi.
Namun, dugaan dari pihak keluarga tersebut terbantahkan dengan adanya temuan dari Komnas HAM.
Komnas HAM mengungkapkan bahwa Brigadir J masih hidup ketika tiba di kediaman Irjen Ferdy Sambo.
Hal ini diketahui dari adanya 20 video perjalanan Brigadir J dari Magelang ke Jakarta yang turut diperiksa.
“Sampai di Duren Tiga (kediaman Irjen Ferdy Sambo) dia masih hidup dan rombongan yang lain. Semuanya sehat tidak kurang dari satu apapun,” jelas Komisioner Komnas HAM Choirul Anam seperti yang dilansir dari laman CNN Indonesia.
Choirul Anam juga mengatakan bahwa sebelum peristiwa baku tembak ini terjadi para ajudan pun masih sempat bercanda.
2. Tes PCR
Komnas HAM juga menjelaskan bahwa setibanya di Duren Tiga , rombongan Ferdy Sambo termasuk sang istri, Bharada E, dan Brigadir J melakukan tes TCR usai dari Magelang.
3. Jarak Tembak Tidak Jauh
Temuan yang terakhir terkait dengan jarak tembak yang dinilai tidak terlalu jauh. Hal tersebut tampak dari beberapa karakter luka yang ada di tubuh jenazah Brigadir J.
“Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi, ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami,” jelasnya.