Yogya.co, JAKARTA – Jelang kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia (RI) pada tanggal 17 Agustus nanti Pemerintah RI telah menyiapkan sejumlah rangkaian untuk memeriahkan perayaan ini.
Rangkaian acara perayaan Kemerdekaan Indonesia ini akan dimulai malam nanti sekitar pukul 19.30 WIB dengan acara zikir kebangsaan yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para tokoh lintas agama.
“Di 1 Agustus ini sore ini kita membukanya dengan acara Zikir Kebangsaan yang akan dihadiri oleh tokoh-tokoh lintas agama dan juga Bapak Presiden Republik Indonesia juga akan hadir di sore hari sampai dengan menjelang malam,” jelas Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariat Presiden dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta.
Rangkaian Acara Kemerdekaan RI
Setelah rangkaian Zikir Kebangsaan dilaksanakan, akan ada pula rangkaian pameran arsip dan mobil kepresidenan di Sarinah pada tanggal 13 Agustus-22 Agustus 2022.
Dalam acara tersebut masyarakat sekitar bisa melihat berbagai macam arsip dokumen, foto, video yang barangkali belum pernah dilihat oleh masyarakat.
“Dan kita akan lebih menekankan bagaimana tujuh presiden ini menjawab krisis dan tantangan di zamannya masing-masing,” tambah Setya Utama, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.
Selain itu, di bulan Agustus ini juga akan ada peringatan-peringatan lainnya di antaranya peringatan Kebangkitan Teknologi Nasional pada tanggal 10 Agustus, peringatan Hari Pramuka di tanggal 11 Agustus.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2022 dan Pengukuhan Paskibraka yang bertugas di Istana Negara di tanggal 15 Agustus 2022.
Perbedaan dengan Perayaan Sebelumnya
Sementara itu, terkait dengan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti Heru menjelaskan akan ada sedikit perbedaan dengan perayaan sebelumnya yang berlangsung di tengah pandemi COVID-19.
Pada perayaan tahun ini pemerintah mulai menggelar acara yang terbuka untuk masyarakat umum, meski masih dalam jumlah terbatas.
“Perbedaan tahun lalu adalah kami tidak mengundang masyarakat, tapi kali ini kita mengundang masyarakat terbatas,” ungkap Heru.
Pada acara yang digelar di Monumen Nasional (Monas) dan Istana Merdeka ini pemerintah menyediakan kuota sekitar 2.000 untuk masyarakat menghadiri perayaan kemerdekaan bertajuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat ini.