Yogya.co, JAKARTA – Sosok hacker bernama Bjorka belakangan ini gencar dibicarakan oleh netizen di Indonesia.
Saking ramainya pembicaraan mengenai Bjorka ini terpantau topik mengenai Bjorka menjadi trending topic di media sosial Twitter sejak Minggu pagi (11/09/2022).
Akan tetapi, di tengah ramainya pembicaraan terkait hacker Bjorka ini mendadak akun Twitter Bjorka mendadak hilang.
Usai beberapa kegegeran yang dilakukannya tampak akun Twitter hacker Bjorka ini ditangguhkan.
Hal tersebut tampak dari beberapa unggahan netizen yang turut penasaran dengan sosok di balik topeng Bjorka ini.
I don’t know what will happen next#bjorka #bjorkanism pic.twitter.com/ElqfuoT1ZI
— Hendra (@langgoanghendra) September 11, 2022
Apa saja sih kegegeran yang telah dilakukan oleh hacker Bjorka sebelum akun Twitter miliknya diketahui hilang?
Geger Hacker Bjorka
Sosok Bjorka ini diketahui mulai muncul sejak bulan Agustus lalu terkait dengan kasus peretasan data dari Indonesia.
Ia kemudian menggegerkan publik dengan pernyataan-pernyataan yang diunggahnya di situs breached.to.
Bjorka pernah mengklaim bahwa pihaknya telah menjual sejumlah 105 juta data Warga Negara Indonesia (WNI) yang didapatkannya usai meretas data Komisi Pemilihan Umum atau KPU.
Selain itu, Bjorka juga mengatakan bahwa ia memiliki sebanyak 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar Indonesia.
Sejumlah data tersebut terdiri dari NIK, nomor telepon, operator seluler sampai tanggal registrasi.
Aksi peretasan lainnya yang juga dilakukan oleh Bjorka adalah membocorkan rangkaian surat rahasia yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo serta mengunggah data-data pribadi milik tokoh-tokoh publik seperti Johnny G Plate, Puan Maharani, Samuel Pangerapan, Denny Siregar, dan Erick Thohir.
Motif
Terkait dengan motif yang mendasarinya untuk melakukan peretasan ini Bjorka mengungkapkan bahwa hal ini karena salah satu orang terdekatnya menjadi korban dari adanya kebijakan Orde Baru pasca tahun 1965.
Melalui cuitannya beberapa waktu yang lalu Bjorka menceritakan sosok yang ia maksud. Ia mengungkapkan bahwa sosok tersebut merupakan sosok yang mengurusnya sejak lahir.
Orang terdekat Bjorka tersebut diketahui tinggal di Warsawa hingga akhir hidupnya. Bjorka mengungkapkan bahwa sosok tersebut telah kehilangan status WNI-nya akibat adanya kebijakan tahun 1965.
Sosok tersebut diungkapkan oleh Bjorka memiliki keinginan yang kuat untuk kembali ke Indonesia dan membangun Indonesia dengan pengetahuan teknologi yang dimilikinya.
Namun sayangnya, hingga akhir hidupnya sosok yang dimaksud oleh Bjorka ini tidak bisa pulang ke Indonesia.
Oleh sebab itu, Bjorka melakukan beberapa aksi peretasan ini sebagai salah satu bentuk demonstrasi yang ia lakukan dan untuk melanjutkan cita-cita mendiang.
Terlepas dari motif tersebut adanya keberadaan Bjorka ini membuat netizen terbagi menjadi dua kubu.
Bagi netizen yang pro dengan aksi yang dilakukan oleh hacker ini menganggap Bjorka seperti ‘pahlawan’ dan berharap segala keburukan pemerintah Indonesia dapat terungkap.
Namun, bagi kubu netizen yang kontra dengan aksi ini menilai sosok Bjorka merupakan pencuri yang mencuri data-data rakyat Indonesia.