Yogya.co, SLEMAN – Sebagai bentuk upaya untuk menciptakan inovasi digital dalam bidang keuangan dan kesehatan, sejumlah kementerian melakukan kolaborasi publik berbasis kompetisi untuk menggelar Grand Final Finance and Health Hackathon 2022, Minggu (13/11/2022) kemarin.
Adapun sejumlah kementerian yang berkolaborasi itu adalah Kemenkeu, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Kesekretariatan Satu Data, Badang Perencanaan Pembangunan Nasional, Lembaga Penjamin Simpanan, dan PT Telkom Indonesia.
Tujuan Terselenggaranya Grand Final Hackathon 2022
Agenda tersebut, tidak lain, memiliki tujuan untuk meningkatkan pencapaian dalam hal kesadaran terhadap pembacaan data. Sehingga, pemberian inovasi digital dalam data analiytics dan aplikasi terkait keuangan dan kesehatan ini dinilai sangat penting utnuk menumbuhkan culture excitement terhadap data.
“Untuk bisa menimbulkan excitement awareness data ini merupakan suatu proses. Kemudian kalau kita sudah mulai memiliki culture excited terhadap data, aware atau sadar pentingnya data, maka kita akan bisa mengidentifikasi skill-skill apa yang dibutuhkan,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, dikutip dari website resmi Kemenkeu, Senin (14/11/2022).
Dianggap memiliki tanggung jawab untuk terus mampu merumuskan kebijakan dan langkah-langkah konkret membangun bangsa, menciptakan budaya peka terhadap data dan pelayanan di lingkungan pemerintah dinilai sangat penting.
Kementerian Keuangan sendiri dipercaya untuk menghimpun dan bertanggung jawab terhadap sejumlah data penting masyarakat, seperti penerimaan pajak dan cukai, penerimaan negara bukan pajak, hingga data mengenai belanja pemerintah, kementerian, dan lembaga.
“Kita memiliki tanggung jawab untuk terus mampu merumuskan kebijakan dan langkah-langkah di dalam rangka, satu, membangun Indonesia menuju cita-citanya, dua, selalu merespons kalau terjadi suatu masalah, apakah itu shock dari luar seperti pandemi, climate change, geo politik, perubahan teknologi digital,” ungkap Menkeu.
Melihat hal itu, lanjut Sri Mulyani Indrawati, pemerintah diharuskan untuk mampu merespons dengan langkah dan kebijakan-kebijakan yang tepat. Apalagi, menurutnya, pengambilan kebijakan saat ini sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya.
Ketika dahulu, para pembuat kebijakan memutuskan berdasarkan intuisi, saat ini untuk menformulasikan langkah dan kebijakan harus berdasarkan data. Hal tersebut bertujuan agar respons kebijakan dapat diberikan dengan lebih cepat dan tepat.
“Kultur untuk awareness data analytics dan berbasis bukti di dalam proses membuat kebijakan itu harus dimunculkan,” lanjutnya.
Hal itulah yang membuat Menkau menyampaikan apresiasinya terhadap para pemenang dari ajang Hackathon 2022. Dalam pelaksanaannya, terdapat dua kategori kompetisi, yakni Data Analytic Competition dan Enhancing the health application yang ditempati oleh tiga grand finalis pada masing-masing kategori. Menurut Sri Mulyani, kategori ini merupakan dua hal yang sangat erat dengan teknologi digital dan dinilai mampu membangun bangsa, terutama dalam bidang ekonomi.
“Saya ingin menyampaikan selamat kepada para pemenang. Anda semaunya luar biasa,” tutur Menkeu dalam kesempatan tersebut.
Untuk itu, Menkeu berharap agar agenda Hackathon 2022 ini menjadi salah satu media bagi masyarakat untuk dapat berkreasi, berinovasi, dan terus memiliki semangat untuk Indonesia maju.
“Indonesia nggak akan maju kalau kita nggak suka berkompetisi. Kompetisi tapi sehat, kompetisi tapi fair, kompetisi yang perspektif, yang beradab, itu yang akan membuat Indonesia menjadi maju,” pungkasnya.