Yogya.co, SLEMAN – Presiden Joko Widodo akan memimpin Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island State atau KTT AIS 2023 di Nusa Dua, Bali, hari ini, Rabu (11/10/2023).
KTT AIS Forum 2023 berlangsung di Bali pada 10-11 Oktober 2023 dan menjadi wadah Indonesia untuk memberikan sumbangsih pemikiran terhadap tantangan yang dihadapi negara pulau dan kepulauan.
Jokowi sudah tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, pada Selasa (10/10/2023) sekitar pukul 17.00 WITA.
Kedatangan tersebut disambut oleh Pj. Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Agenda dilanjutkan dengan menghadiri jamuan makan malam resmi dengan para pemimpin dan delegasi negara anggota AIS Forum.
Jokowi dijadwalkan akan memimpin pembahasan tentang Deklarasi Bersama dengan para kepala negara pulau dan kepulauan anggota AIS Forum.
Draft deklarasi ini menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi merupakan hasil perumusan Ministerial Meeting (MM) AIS Forum 2023, Selasa (10/10/2023).
Negara anggota KTT AIS Forum 2023 sepakat untuk menangani berbagai tantangan global terutama yang berhubungan dengan isu kelautan dan perubahan iklim secara bersama-sama.
Menurut Retno, sebagai negara pulau dan kepulauan, harus menjadi yang terdepan dalam berkomitmen menghadapi tantangan perubahan iklim.
Karena, wilayah negara pulau dan kepulauan akan sangat rentan terhadap dampak negatif dari perubahan iklim.
Draf deklarasi ini nantinya akan diserahkan kepada para kepala negara yang hadir untuk dibahas dan disahkan dalam KTT AIS Forum yang dipimpin Presiden Jokowi.
Sebelumnya, para menteri negara anggota AIS Forum sudah menyetujui tujuh dokumen kerja sama dalam persiapan KTT AIS Forum 2023.
Ketujuh dokumen perjanjian kerja sama tersebut di antaranya, dokumen peta jalan dekarbonisasi untuk sektor pariwisata, dokumen profil emisi karbon biru, surat pernyataan minat kerja sama Taman Perdamaian Alam Laut antara Indonesia dan Timor Leste, hingga pernyataan minat dan perjanjian riset bersama dengan University of Malta.
Di samping itu juga terdapat kesepakatan pembangunan Pusat Riset dan Pembangunan AIS di Imerial College London, nota kesepahaman antara Universitas Padjajaran, Institut Pertanian Bogor, dan University of Toliara Madagaskar, dan pernyataan minat program strategis bersama AIS Forum dan Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG).