Yogya.co, SLEMAN – Jembatan kaca di objek wisata The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, pecah dan tewaskan wisatawan pada Rabu, (25/10) pagi.
Jembatan kaca setinggi 15 meter tersebut pecah saat diinjak dan membuat 4 orang wisatawan terjatuh. Salah satu di antaranya meninggal.
Polisi langsung mendatangi jembatan kaca tersebut dan memasang police line.
Selain itu, tim Labfor juga didatangkan dari Semarang.
Setelah diidentifikasi polisi, kaca tersebut ternyata hanya memiliki ketebalan 1 centimeter.
Selain itu, polisi juga menemukan beberapa hasil identifikasi, di antaranya:
- 1 lembar kaca pecah
- lebar kaca 11 cm
- panjang kaca pecah 243 cm
- tebal kaca 1 cm
- tinggi tanah dan jembatan sekitar 15 m
- jenis kaca tipe 1000
- jarak kaca pecah 1.215 cm dari pintu timur
- panjang jembatan kaca total 25 m dengan lebar 2 m
“Di bawah terdapat pecahan kaca, dan ditemukan ceceran darah di bawah TKP,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Satake Bayu Setianto, Rabu (25/10), dikutip dari Kumparan.
Insiden tersebut terjadi saat para korban melakukan selfie di ujung jembatan kaca area bertuliskan “LOVE” di sebelah timur.
Menurut keterangan Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, ketika kaca yang diinjak pecah, 2 orang sempat berpegangan pada pengaman yang ada di jembatan kaca tersebut. Dua orang lainnya jatuh ke bawah.
Para korban merupakan rombongan dari wisatawan yang berjumlah 11 orang.
Korban tewas adalah seorang perempuan berinisial FA (49 tahun, warga Banjarnegara).
Tiga korban lain berinisial AI (41 tahun, Sleman), WA (39 tahun, Cilacap), dan SSP (45 tahun, Cilacap).
Standar keamanan jembatan kaca The Geoung pun kembali menjadi sorotan.
Menurut laporan Kompas, sebelumnya, Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo mengatakan, usai libur lebaran lalu sempat mengundang pengelola The Geong untuk melakukan evaluasi.
Namun saat itu pemilik tidak datang dan digantikan perwakilannya.
Eko menjelaskan, walaupun berada di satu area dengan Hutan Pinus Limpakuwus, The Geong tidak berada di bawah pengelolaan Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus.
“Lahan yang digunakan The Geong milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden. Kami hanya kerja sama lahan parkirnya,” ungkap Eko.