Yogya.co, SLEMAN – Gara-gara ledakan petasan satu rumah warga di Plosokuning V RT 22 RW 09, Minomartani, Ngaglik, Sleman hancur lebur rata dengan tanah.
Ledakan terjadi pada Jumat (22/04/2022) pagi sekitar pukul 07.55 WIB. Dari video yang beredar tampak kepulan asap yang menyelimuti bagian rumah yang telah hancur.
Rumah di Kampung Plosokuning 5, Minomartani, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, hancur rata dg tanah akibat ledakan besar yg diduga berasal dr bahan pembuat petasan, Jumat (22/4/2022), sekitar pukul 08.00 WIB @KolektorBatupic.twitter.com/16OMmsRqvM
— 🇮🇩 MTGS Georitmus⁴ 5.5+ (@Jogja_Uncover) April 22, 2022
Selain itu, tampak pula kertas-kertas yang berserakan dan adanya letupan-letupan kecil yang membuat warga yang merekam peristiwa tersebut tampak menjauh.
Baca Juga: Kasus Siskaeee di Bandara Jogja Berujung Tuntutan 1 Tahun Bui
Melansir dari laman Suara Jogja, Tim Gegana Satbrimob Polda DIY pun telah melakukan oleh tempat kejadian perkara.
Dari olah tempat kejadian perkara tersebut ditemukan adanya tiga bahan dasar yang sangat berbahaya, yakni sulfur, unsur klorat serta bubuk arang.
“Ketiga unsur tadi manakala diramu, diracik itu dengan perbandingan yang sesuai akan menghasilkan low eksplosif. Artinya sangat-sangat berbahaya,” ungkap Wadanden Gegana Satbrimob Polda DIY, AKP Suripto.
Ketiga bahan berbahaya yang ditemukan tersebut kemudian diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut.
Suripto pun memperkirakan bahan-bahan yang menghancurkan satu unit rumah tersebut kemungkinan ada sebanyak dua kilogram.
Ia juga mengungkapkan di lokasi terjadinya ledakan ini ditemukan adanya mercon atau petasan.
“Menurut keterangan itu ada 2 kilo. Di lokasi sudah ada yang jadi mercon. Sudah terangkai, sudah ada sesuai dengan yang kita temukan sudah jadi mercon. Kalau kita hanya menemukan sampel beberapa saja karena yang lain ikut meledak,” ungkapnya.
Ketua RT 22 Iwan Triantoro mengungkapkan ledakan petasan yang dahsyat ini juga merusak beberapa bangunan yang ada di sekitarnya.
Beberapa kaca rumah warga pun pecah dan ada pula plafon rumah yang ambrol.
“Tiga rumah kacanya pecah, ada yang plafon sampai ambrol semua. Paling parah itu sebelah selatan sampai temboknya pada retak,” ujar Iwan Triantoro.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Diketahui bahwa rumah warga yang hancur lebur rata dengan tanah tersebut hanya ditempati saat malam saja.
Baca Juga: Terkait Dugaan Ujaran Kebencian, Dosen UGM Karna Wijaya Minta Maaf