HomeNews YogyaPrediksi BMKG: Suhu Panas di Yogyakarta Terasa Sampai Pertengahan Mei

Prediksi BMKG: Suhu Panas di Yogyakarta Terasa Sampai Pertengahan Mei

Yogya.co, SLEMANBMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta memperkirakan bahwa suhu panas yang terasa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan terasa sampai pertengahan Mei 2022 ini. 

“Kewaspadaan kondisi suhu panas atau terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei,” ujar Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sleman Etik Setyaningrum pada Sabtu (14/5/2022). 

Etik juga menyebutkan bahwa berdasarkan dari data hasil pengamatan di Stasiun Klimatologi Sleman, suhu maksimum di Yogyakarta terukur dari tanggal 1 Mei 2022 sampai 12 Mei 2022 berkisar antara 31 derajat sampai 33,6 derajat celcius. 

“Suhu harian tertinggi mencapai 33,6 derajat Celcius terjadi pada tanggal 3 Mei 2022,” ungkap Etik. 

Menurut Etik, suhu maksimum tertinggi di Yogyakarta tercatat mencapai 36,4 derajat celcius pada 21 Oktober 2019 silam. 

Etik sendiri menjelaskan bahwa fenomena suhu udara terik yang terjadi saat ini, terlebih pada siang hari dipicu oleh posisi semu matahari yang saat ini telah berada di wilayah utara ekuator. 

Dengan posisi tersebut, tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan akan mengalami pengurangan yang sangat signifikan. 

Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan sangat mendominasi. 

“Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat per-awanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari,” kata Etik.  

Etik juga mengatakan normal bila suhu udara panas tersebut akan masih terasa hingga malam hari. 

Bukan hanya di DIY saja, menurut dia suhu panas yang terik ini terjadi di wilayah Indonesia bukan karena fenomena gelombang panas. 

Baca Juga :  Kebal Terhadap Badai PHK Masa Pandemi, Begini Perjalanan Bisnis PT Sinergi Membangun Bangsa

Menurut dari WMO atau World Meteorologi Organization, gelombang panas yang dikenal juga dengan Heatwave ini merupakan sebuah fenomena dimana kondisi udara panas yang berkepanjangan selama sekitar lima hari atau lebih yang secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian akan lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga mencapai 5 derajat celcius atau bisa juga lebih. 

Etik juga mengatakan bahwa fenomena gelombang panas biasanya akan terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi. 

Contohnya seperti wilayah Eropa dan juga Amerika Serikat dimana dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer pada lintang menengah. 

“Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian,” ungkap Etik. 

Dengan keadaan suhu cuaca yang cukup ekstrim ini, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan tubuh serta mencukupi cairan tubuh terlebih bagi masyarakat yang aktivitasnya berada di luar ruangan pada siang hari untuk tidak dehidrasi, kelelahan, dan atau dampak buruk lainnya. 

Baca Juga: Peringati Hari Bumi 2022: Kenali Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Related Articles