HomeNews YogyaKerusuhan di Babarsari: Sultan Yogyakarta Siap Jadi Mediator

Kerusuhan di Babarsari: Sultan Yogyakarta Siap Jadi Mediator

Yogya.co, SLEMANPeristiwa kerusuhan di Babarsari, Yogyakarta yang menarik perhatian masyarakat turut membuat Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X buka suara.

Sultan turut prihatin atas kerusuhan yang terjadi di wilayah yang dijuluki Gotham City tersebut.

Pihaknya pun meminta agar aparat hukum menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam kerusuhan ini agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sultan juga menegaskan bahwa pihaknya selalu siap jika diminta untuk menjadi mediator kedua belah pihak.

“Saya berharap Polda tidak hanya sekadar melerai, tapi karena ada pelanggaran hukum, saya minta juga ada penegakan disiplin. Hukum tetap diproses dengan baik,” pinta Sultan.

“Saya tidak mau di Jogja ini ajang kekerasan fisik menjadi kebiasaan untuk mendidik anak. Saya akan turun langsung (jika diminta menjadi mediator proses dialog dua pihak), tapi proses hukum harus tetap berjalan, tindak pelanggar hukum. Hukum harus ditegakkan karena aturan ada untuk ditegakkan,” tegasnya.

Terkait dengan kronologi kerusuhan ini Kabid Humas Polda DIY KBP Yuliyanto, S.I.K., M.Sc. memberikan penjelasan bahwa peristiwa ini bermula di hari Sabtu (02/07/2022) dini hari di salah satu tempat hiburan di Babarsari.

“Dari warga NTT itu ada di situ kemudian setelah selesai ditanya oleh kasirnya apakah sudah bayar atau belum? Dan, intinya kemudian di situ ribut,” jelas Yulianto.

Usai terjadinya keributan yang melibatkan kelompok warga NTT berinisial L, pihak manajemen tempat hiburan tersebut kemudian menghubungi K sebagai penanggung jawab keamanan di tempat tersebut.

Setelah itu, terjadi keributan dan perusakan di tempat hiburan tersebut.

“Ada monitor komputer yang pecah kemudian juga ada kaca yang pecah di situ,” ungkap Yulianto.

Baca Juga :  Tolak Kenaikan Harga BBM, Gejayan Memanggil: Perlawanan Harus Terus Membara!

“Kemudian juga dari kelompok L juga ada yang terluka di situ pada dini hari itu. Tiga orang kondisinya saat ini masih dilakukan perawatan di rumah sakit,” tambahnya.

Peristiwa tersebut kemudian berhasil dibubarkan oleh pihak kepolisian. Akan tetapi, peristiwa kemudian berlanjut sekitar pukul lima pagi di Jambusari.

Peristiwa di TKP Jambusari juga mengakibatkan tiga orang terluka. Terkait dengan kerusuhan di Jambusari tersebut pihak kelompok K telah membuat laporan dan sebanyak delapan orang telah diperiksa.

“Hari ini (kemarin) teman-teman dari Papua bertanya tentang penanganan peristiwa itu ke Polda DIY. Tadi pagi (kemarin) sudah diterima oleh Pak Dirkrimum. Pak Dirkrimum sudah menjelaskan kepada teman-teman Papua yang datang ke sini menanyakan perkembangan kasusnya, tetapi rupa+rupanya belum puas dengan jawaban dari Pak Dirkrimum sehingga mereka kemudian menuju ke Babarsari melakukan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan,” lanjutnya.

Kelompok tersebut melakukan perusakan di sejumlah tempat di Babarsari pada hari Senin (04/07/2022).

Tampak beberapa bangunan serta beberapa kendaraan mengalami kerusakan akibat adanya kerusakan yang melibatkan beberapa kelompok suku masyarakat tersebut.

Atas peristiwa ini pihak kepolisian meminta masyarakat agar percaya kepada 

“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan kepada semua pihak agar memercayakan pihak Polda DIY, kepada Polres Sleman untuk memproses para pelaku ini secara hukum sehingga semua pihak harus bisa menahan diri, semua pihak bisa mengendalikan dirinya supaya tidak ada peristiwa pidana yang lain lagi,” pinta Yulianto.

Baca Juga: Terjadi Kericuhan & Perusakan di Babarsari, Apa Penyebabnya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Related Articles