HomeNews YogyaKunjungan Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Jadi Provinsi Termiskin di Jawa?

Kunjungan Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Jadi Provinsi Termiskin di Jawa?

Yogya.co, SLEMAN – Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan catatan yang menunjukkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa per Semester 2022 lalu.

Laporan tersebut seolah berbanding terbalik dengan kondisi wisatawan yang mencapai 7 juta kunjungan wisata di sepangan tahun 2022.

Bahkan, menurut data Pemerintahan Kota Yogyakarta, rata-rata nilai belanja yang dihabiskan wisatawan di Kota Yogyakarta hampir Rp1,9 juta per wisatawan.

Lantas bagaimana data tersebut seolah berbanding terbalik dengan laporan BPS mengenai presentase penduduk miskin di DIY pada September lalu yang diketahui mencapai 11,49 persen.

Menurut Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudana, Kamis (19/1/2023) kemarin, persoalan data BPS yang menyebut Yogyakarta sebagai provinsi termiskin berdasarkan indikator konsumsi kalori masyarakat.

“Soal Yogyakarta sebagai provinsi termiskin itu, data BPS merujuk indikator kemiskinan berdasarkan konsumsi kalori masyarakat,” ujar Huda Tri Yudana.

Lantaran hal tersebut, Huda menyebut bahwa perhitungan BPS sama sekali tak terkait dengan kondisi pariwisata di Yogyakarta. Data yang dilaporkan itu merujuk pada kantong-kantong kemiskinan pada area tertentu.

Di mana di area tersebut sebagian besar warganya masih belum dapat belanja kebutuhan kalori di atas Rp425 ribu per bulan.

“Kantong-kantong kemiskinan di Yogya tersebut kebanyakan bukan di pusat-pusat destinasi warga yang masih kesulitan standar kalori itu banyak tersebar di Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul,” kata Huda.

Maka, berdasarkan data BPS tersebut, Huda menegaskan tak ada hubungan pada pariwisata Yogyakarta yang menjadi sorotan Pemerintahan Kota Yogyakarta.

“Kalau Yogya tak gencar mengembangkan wisata, justru presentase kemiskinannya makin naik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Huda menjelaskan bahwa Pemda DIY mesti fokus terhadap pemenuhan kalori makanan warga miskin, terutama di Kulon Progo dan Gunungkidul.

Baca Juga :  Masa Jabatan Kepala Desa Diperpanjang Jadi 9 Tahun, Ini 5 Fakta Kontroversialnya

“Karena perhitungan indikator kemiskinan yang digunakan 72 persen masih berdasarkan asupan makanan yang dikonsumsi warga,” kata Huda.

Selain berindikator asupan makanan, BPJS juga menyebutkan bahwa dari segi Upah Minimum Provinsi (UMP), Yogyakarta juga menjadi yang terkecil kedua di Indonesia.

Dinna
Dinna
Wanita yang berkecimpung di dunia kepenulisan sejak duduk di bangku kuliah. Tak hanya di dunia jurnalistik, gadis kelahiran Gresik ini juga terjun di dunia Copy Writing dan SEO Content Writing hingga saat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Related Articles