Yogya.co, SLEMAN – Pascapencabutan peraturan pemerintah atas pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pada akhir 2022 lalu, kini Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta menyiapkan 100 kegiatan demi bangkitkan pariwisata.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo, Triyono, Rabu (25/1/2023). Menurutnya, pariwisata bukan hanya berbicara tentang objek wisata, akan tetapi mencakup banyak sektor yang lain.
“Pada akhir 2022, Presiden RI secara resmi telah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), saatnya bagi kami bangkit dan menata kembali kepariwisataan agar dapat kembali menjadi lokomotif penggerak perekonomian,” ujar Triyono, dikutip dari Antarayogya, Kamis (26/1/2023).
Adapun berbagai sektor yang bisa digerakkan oleh lokomotif itu di antaranya adalah biro perjalanan, ekonomi kreatif, kuliner, dan penginapan yang juga terdampak PPKM.
Tak bisa dilakukan secara individu, penggalakan bangkitnya pariwisata Kulon Progo tersebut memerlukan gotong-royong.
Artinya, hal itu membutuhkan kolaborasi dan koordinasi yang tidak hanya antar organisasi perangkat daerah (OPD), akan tetapi harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada.
Adapun tujuan dan misinya sama, yakni untuk membangkitkan kembali pariwisata di 2023 ini dengan berbagai kegiatan.
Pemerintah Kulon Progo Galakkan 100 Kegiatan Melalui ‘Kulon Progo Calendar of Event’
Salah satu program yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo adalah ‘Kulon Progo Calendar of Evant’.
Program ini akan menjadi media penting untuk menyosialisasikan dan mempromosikan kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD Pemerinath Kulon Progo selama 2023.
Lebih lanjut, Triyono berharap ‘Kulon Progo Calendar of Event’ ini membuat masyarakat mengetahui agenda kegiatan yang akan diselenggarakan.
Dengan begitu pula, masyarakat akan bisa jauh-jauh hari merencanakan agenda mengunjungi atau menyaksikan berbagai kegiatan yang diselemggarakan di Kabupaten Kulon Progo.
“Hal ini tentunya dapat membantu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kulon Progo dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kulon Progo,” tuturnya.
Apalagi, pada tahun 2023 ini, Pemkab Kulon Progo didukung dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan melalui kolaborasi OPD.
Kekuatan tersebut akan digunakan untuk mengadakan banyak kegiatan pariwisata kolaboratif yang berbasis ekonomi, seni dan budaya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, menakan bahwa pada tahun 2023 ini akan digelar lebih dari 100 kegiatan yang tak hanya bertema wisata, tetapi budaya dan ekonomi kreatif.
Di antara kegiatan tersebut adalah farm trip sambang desa wisata, pentas atraksi budaya, wayang wisata istimewa, festival paralayang wisata, Kulon Progo Heboh Buah, hingga Sendrstari Sugriwa Subali.
“Kami juga terlibat berpartisipasi dalam kegiatan yang berskala internasioanal, yaitu ASEAN Tourism Fest 2-5 Februari nanti di Yogyakarta,” ujarnya.