Yogya.co, SLEMAN – Dalam rangka membangun lansia tangguh, pemerintah Kota Yogyakarta mencanangkan program kegiatan untuk lansia.
Perspektif penting yang perlu diperhatikan saat membuat kegiatan tersebut ditinjau dari dimensi spiritual, intelektual, fisik, emosional sosial, dan lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuridijaya pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Lansia, Selasa (14/3/2023).
Menurutnya, lansia merupakan bagian dari masyarakat yang perlu didekonstruksikan untuk terlibat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Ada fakta dan persoalan yang dihadapi lansia, yaitu menurunnya kapasitas fungsional, terutama berhubungan dengan aspek motorik, yaitu daya tahan fisik. Untuk itulah tiap program lansia fokus untuk menekan percepatan proses degradasinya,” tuturnya, dikutip dari unggahan portal Pemkot Yogyakarta, Selasa (14/3/2023).
Artinya, program membangun lansia tangguh harus memprioritaskan penguatan daya kesehatan, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan produktivitas, meskipun proporsinya tak terlalu besar.
“Setelah nantinya program telah disusun, metode penerapannya harus mampu mengelaborasi dengan pembiasaan agar menjadi gaya hidup, memberikan ruang pembelajaran pada pembaruan, dan pembudayaan untuk membangun ekosistem kolegia,” lanjutnya.
Sementara itu, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Disosnakertrans) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang, menyebut bahwa lansia di Kota Jogja adalah bagian dari masyarakat yang harus diperhatikan.
Sehingga, patut untuk mendapatkan usulan program membangun lansia tangguh pada tahun 2024 yang disusun tahun ini.
“Berdasarkan data per Juli 2022, dari 400 ribu penduduk di Kota Jogja, 14,8 persen itu adalah lansia. Inilah kenapa kita harus saling mendengar dan mengerti, apa saja program untuk lansia yang bisa terakomodir di tahun 2024,” ujar Maryustion Tonang.
Lebih lanjut, Maryustion menjelaskan bahwa program kegiatan yang disusun untuk membangun lansia tangguh harus mempertimbangkan implementasi secara nyata sesuai kondisi yang ada.
Menurutnya, tak perlu program kegiatan yang rumit, akan tetapi secara teknis dapat diterapkan dan dirasakan secara langsung bagi lansia di Kota Jogja.
“Selain dari Pemerintak Kota Yogyakarta, para lansia, terutama yang kurang mampu juga didukung melalui bantuan sosial, serta diupayakan masuk ke Program Keluarga Harapan dari kementerian Sosial. Ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kita bersama untuk lansia,” pungkasnya.