Tradisi dan kebudayaan di masing-masing daerah memiliki kekhasan masing-masing. Salah satu daerah yang dikenal dengan keragaman tradisi dan kebudayaan masyarakatnya adalah Yogyakarta. Apa saja tradisi dan kebudayaan masyarakat Yogyakarta yang masih lestari hingga saat ini?
1. Wayang Kulit
Kesenian wayang kulit merupakan bagian dari tradisi dan kebudayaan masyarakat Yogyakarta yang masih dilestarikan.
Wayang kulit sendiri merupakan seni pertunjukan tradisional yang sangat terkenal di Yogyakarta. Pertunjukan ini melibatkan boneka kulit yang diproyeksikan melalui layar berupa kain putih dan diiringi dengan musik gamelan.
Kisah-kisah yang diceritakan dalam pertunjukan wayang kulit biasanya diambil dari cerita Ramayana atau Mahabharata, yang dipentaskan oleh dalang yang mahir.
Wayang kulit tidak hanya menjadi hiburan semata, akan tetapi juga memiliki nilai budaya, spiritual, dan pendidikan yang tinggi.
Hingga saat ini, tradisi wayang kulit masih dilestarikan di Yogyakarta dan acap kali dipertunjukkan dalam acara-acara budaya dan upacara adat.
2. Batik
Batik merupakan seni tradisional membuat hiasan pada kain dengan teknik pewarnaan khusus menggunakan lilin.
Yogyakarta sendiri dikenal sebagai salah satu daerah penghasil batik terbaik di Indonesia. Motif batik khas Yogyakarta memiliki ciri khas yang unik dan memikat, seperti motif Parang, Kawung, dan Sido Mukti.
Pembuatan batik melibatkan berbagai tahapan yang rumit dan membutuhkan keahlian tinggi. Kain batik yogyakarta masih diminati dan dipakai oleh masyarakat sebagai busana sehari-hari, pakaian adat, dan masyarakat pada umumnya.
3. Tari Klasik Jawa
Tari klasik Jawa, seperti tari gambyong, tari bedhaya, dan tari srimpi, adalah bagian penting dari budaya Yogyakarta.
Tarian ini memiliki gerakan yang anggun dan elegan, serta ditarikan dengan irama musik gamelan tradisional.
Tari klasik Jawa menggambarkan kisah-kisah mitologi atau cerita rakyat, dan sering dipertunjukkan dalam upacara adat, acara keagamaan, dan festival budaya.
Para penari tari klasik Jawa mempelajari gerakan dan teknik yang kompleks sejak usia dini, sehingga tradisi ini terus dilestarikan dan dipertahankan di Yogyakarta.
4. Upacara Grebeg
Salah satu tradisi dan kebudayaan masyarakat Yogyakarta yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah Upacara Grebeg.
Upacara Grebeg merupakan tradisi tahunan yang diadakan di Keraton Yogyakarta. Upacara ini berhubungan dengan budaya agraris dan dilakukan untuk memohon kelimpahan hasil pertanian.
Pada saat upacara, masyarakat berkumpul di depan Keraton untuk menyaksikan prosesi unik, di antaranya adalah penampilan barisan abdi dalem yang membawa gunungan (tumpeng) yang berisi aneka jenis makanan dan hasil bumi.
Upacara Grebeg ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tari-tarian, musik gamelan, dan pertunjukan wayang.
5. Sekaten
Sekaten adalah perayaan budaya yang dirayakan setiap tahun dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Keraton Yogyakarta.
Perayaan ini berlangsung selama satu minggu penuh dan melibatkan berbagai kegiatan religius, seni, dan budaya.
Salah satu acara utama dalam upacara Sekaten adalah pasar malam di sekitar Masjid Agung, yang menjual berbagai macam makanan tradisional, kerajinan tangan, mainan, dan pernak-pernik khas Yogyakarta. Selain itu, perayaan ini juga diisi dengan pertunjukan gamelan, wayang kulit, tari-tarian, serta lomba-lomba tradisional yang melibatkan masyarakat.
6. Sendratari Ramayana
Siapa yang tidak kenal dengan kisah Ramayana yang ikonik ini? Sendratari Ramayana menjadi salah satu primadona wisata budaya bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja.
Kebudayaan Yogyakarta ini menyajikan pertunjukan yang menggabungkan seni tari dan drama tanpa dialog dengan cerita Ramayana. Kisah Ramayana menceritakan tentang Sri Rama yang berusaha menyelamatkan istrinya, Dewi Shinta yang diculik oleh raksasa bernama Rahwana.
Dewi Shinta yang terkenal akan kecantikan parasnya membuat Rahwana ingin memperistrinya. Sendratari ini bahkan juga dimainkan di beberapa negara lain seperti Malaysia, Laos, Kamboja, Singapura, Thailand, India, hingga Sri Lanka.
Berlatar megahnya Candi Prambanan di malam hari membuat pertunjukan ini semakin dramatis. Kamu bisa menonton pertunjukan Sendratari Ramayana di Prambanan setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Kamu yang ingin menontonnya bisa melihat infonya di Instagram @ramayanaprambanan.
View this post on Instagram
7. Karawitan
Tahukah kamu, karya seni kontemporer campur sari mengadopsi budaya Yogyakarta yang disebut karawitan?
Nah, campur sari merupakan perkembangan dari seni karawitan dari Jogja dengan ciri khas instrumen gamelan dan suara penyanyi yang berlaraskan pelog atau slendro.
Penyanyi karawitan perempuan disebut dengan pesinden. Seni karawitan juga sudah melahirkan pesinden legend seperti Waljinah, Condrolukito, dan masih banyak lagi.
Kesenian ini juga populer di luar negeri. Bahkan dipelajari juga di Jepang, Eropa, dan Amerika.
8. Upacara Labuhan
Kebudayaan Yogyakarta yang satu ini sudah ada sejak zaman Mataram Islam pada abad ke-14. Upacara Labuhan adalah upacara yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan alam.
Labuhan dilakukan dengan melarung atau menghanyutkan barang-barang seperti hasil umi, pakaian, hingga sesajen. Barang-barang ini dilarung di pantai selatan atau segoro kidul.
Masyarakat Jogja meyakini bahwa Upacara Labuhan akan menciptakan ketenteraman dan kesejahteraan dari Tuhan.
Upacara ini dilakukan oleh Keraton dan dimeriahkan oleh masyarakat umum. Persembahan dilakukan di tempat-tempat yang punya nilai sejarah leluhur raja-raja terdahulu.
Doa kepada Tuhan juga dipanjatkan agar Jogja dilimpahi keselamatan, ketenteraman, dan kesejahteraan.
Nah, itulah beberapa tradisi dan kebudayaan masyarakat Yogyakarta yang masih dilestarikan hingga saat ini.