Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta mengeluarkan SOP atau Standar Operasional Prosedur bagi sekolah yang akan menyelenggarakan study tour.
Dikutip dari Kompas, hal ini guna mengantisipasi kejadian serupa kecelakaan bus wisata study tour di Ciater, Subang, Jawa Barat yang menewaskan 11 orang.
Salah satu syarat yang terdapat dalam SOP study tour tersebut adalah usia kendaraan yang digunakan maksimal 6 tahun.
“Kita sudah sosialisasikan ke sekolah, kondisi bus harus benar-benar layak jalan. Minimal, sekarang kan 2024 paling tua ya keluaran 2018 (bus pariwisata). Kami atur sedetail itu,” ujar Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Asrori dilansir Kompas, Selasa (14/5/2024).
Selain itu, kendaraan yang digunakan juga harus lolos uji angkutan barang dan penumpang.
Budi juga menjelaskan bahwa aturan-aturan tersebut dibuat demi keselamatan para peserta study tour dan memastikan perjalanan aman.
Perihal destinasi study tour, Budi menambahkan, Disdikpora tidak bisa mengatur destinasi tujuan karena hal tersebut merupakan kesepakatan antara orangtua dan siswa.
Disdikpora hanya memberikan aturan, untuk tingkat SD hanya diperbolehkan melakukan study tour di Pulau Jawa.
Sementara jenjang SMP diperbolehkan untuk menyeberang Pulau Jawa.
“Yang study tour ke Yogya itu banyak sekali, loh. Itu menghidupkan ekonomi daerah tujuan,” ujarnya.
Aturan mengenai SOP study tour ini guna mencegah kejadian serupa kecelakaan bus wisata di Subang beberapa hari lalu.
Mengutip pemberitaan Kompas, sebelumnya, Bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG mengalami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.
Bus study tour siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut menabrak satu mobil Daihatsu Feroza dan tiga motor.
Kecelakaan ini mengakibatkan 11 orang tewas yang terdiri dari seorang guru, sembilan siswa, dan seorang pengendara motor.
