Yogya.co, SLEMAN – Usai secara resmi mengambil kendali atas Twitter, Elon Musk langsung membuat gebrakan dengan melakukan perombakan kepemimpinan. Elon Musk membayar media sosial itu senilai US$44 miliar atau setara dengan Rp683 triliun, Jumat (28/10/2022).
Pemegang saham publik Twitter akan menerima pembayaran senilai US$54,2 per saham. Dengan ini, media sosoial ini juga resmi delisting dari bursa saham AS dan menjadi perusahaan tertutup.
Adapun beberapa fakta lain mengenai Elon Musk perihal kepemilikan Twitter tersebut adalah sebagai berikut.
1. Elon Musk Sempat Terlibat Perselisihan dengan Agrawal
Sebenarnya, rencana perombakan pimpinan ini telah terbaca sejak lama. Hal itu terlihat dari pesan teks yang diungkapkannya selama gugatan yang menujukkan bahwa Elon Musk dan Agrawal terlibat perselisihan di awal proses kesepakatan.
Bahkan, Elon sempat mengejek Agrawal yang kala itu tengah berlibur di Hawaii ketika dirinya dan Twitter melakukan negosiasi awal. Sempat menyatukan keduanya, upaya CEO media sosial ini, Jack Dorsey, justru berakhir buruk.
“Setidaknya menjadi jelas bahwa Anda tidak dapat bekerja sama,” tulis Dorsey dalam pesannya kepada Elon Musk pada 26 April.
2. Elon Musk Rombak Jajaran Pimpinan
Setelah resmi mengusung media sosial ini, Elon Musk merombak jajaran pimpinan media sosial ini. Beberapa posisi yang dirombaknya termasuk bagian Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal, Head of Legal, Vijaya Gadde, Chief Financial Officer Ned Segal, dan Penasihat Umum Twitter, Sean Edgett.
Baca Juga: Cara Download Video YouTube Gratis Tanpa Aplikasi Jadi MP4 & MP3 Via Y2Mate
3. Elon Membantah Akan Memutus Hubungan Kerja Pada 75% Karyawan
Sebelum menyelesaikan akuisisi, Elon Musk membantah kabar yang mengatakan bahwa dirinya akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 75 persen karyawan Twitter usai menyelesaikan akuisisi media sosial tersebut.
Menurut beberapa sumber yang mengetahui persoalan ini, Elon Musk menyatakan bahwa dirinya tidak akan memangkas 75 persen karyawan atau setara dengan 5.500 orang ketika memiliki perusahaan.
Namun, ia menyebut bahwa diperkirakan ia tetap akan mengurangi sejumlah staf sebagai bagian dari akuisisi. Hal ini pun menjadi kekhawatiran tersendiri bagi karyawan media sosial ini.
4. Kendali Elon Musk atas Twitter akan Berdampak Langsung Terhadap Operasional Twitter
Kendali Elon Musk atas media sosial ini disebut-sebut akan berdampak terhadap operasionalnya. Sebab, ia memiliki banyak ide mengenai bagaimana mengubah perusahaan bertentangan dengan cara yang telah dijalankan media sosial ini selama bertahun-tahun.
Elon Musk pun mengatakan bahwa dirinya hanya ingin memastikan kebebasan berbicara di jejaring sosial, yang kemungkinan berarti standar moderasi konten yang lebih longgar.
Ia pun berencana untuk memulihkan beberapa akun profil tinggi yang di-ban karena melanggar aturan-aturan Twitter, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump.
Secara lebih luas, inisiatif Elon Musk mengancam membatalkan upaya media sosial ini, selama bertahun-tahun, untuk mengurangi intimidasi dan penyalahgunaan platform.