Yogya.co, SLEMAN – Pemilik sekaligus CEO baru Twitter, Elon Musk, baru-baru ini mengirimkan surat pertamanya kepada karyawan. Melalui surat elektronik atau e-mail tersebut, Elon Musk menjelaskan sejumlah hal, mulai dari persoalan ekonomi hingga meminta mereka untuk bekerja di kantor.
Selain itu, dalam surat tersebut, Elon Musk pun menjelaskan alasannya membuat kebijakan verifikasi berbayar di media sosial tersebut. Tak ketinggalan, ia juga menegaskan terkait kebijakan jam kerja.
Seperti yang digembor-gemborkan belakangan ini mengenai kondisi ekonomi global, Elon Musk pun membahan bahwa perusahaannya akan menghadapi kondisi ekonomi yang tak menentu belakangan ini.
Karena hal itu, CEO Twitter itu lantas memberikan peringatan kepada karyawannya mengenai kemungkinan Twitter yang tidak dapat bertahan dari kendala ekonomi tanpa bantuan pendapatan dari layanan berlangganan.
Oleh karena itu, Musk ingin mengalihkan bisnis perusahaanya itu agar, sedikitnya menghasilkan separuh pendapatan dari layanan berlangganan yang dicanangkannya.
Selain itu, menurutnya, cara ini juga akan mampu membantu Twitter untuk mengurangi ketergantungannya pada iklan, yang sebelumnya menjadi sumber penghasilan utama Twitter.
Baca Juga: Kondisi Ekonomi Global Tak Menentu, Facebook Tak Terima Karyawan Baru Hingga Kuartal I 2023
Meski demikian, miliarder asal Amerika Serikat itu meyakini bahwa Twitter masih akan menghasilkan pendapatan yang signifikan dari periklanan.
“Tentu saja, kami masih akan sangat bergantung pada iklan, jadi saya menghabiskan waktu dengan tim penjualan dan kemitraan kami untuk memastikan bahwa Twitter terus menarik bagi pengiklan,” ujar Elon Musk, dikutip dari Kompas, Jumat (11/11/2022).
Selain itu, Musk juga menjelaskan terkait kebijakan baru perusahaan yang mewajibkan seluruh karyawannya untuk bekerja di kantor setidaknya 40 jam dalam seminggu. Sehingga, ia menghentikan kebijakan bekerja dari rumah.
Meski ia telah memaparkan seluruh kebijakan tersebut dengan jelas, akan tetapi dirinya mengaku masih membuka dan bersedia menerima saran dan alternatif dari gagasannya tersebut.
“Mulai besok, setiap orang wajib berada di kantor minimal 40 jam per minggu. Jelas, jika Anda tidak dapat melakukan perjalanan ke kantor atau memiliki kewajiban pribadi yang penting, maka ketidakhadiran Anda dapat dimengerti,” ujar Miliarder AS itru.
Ia menyampaikan harapannya agar dapat bekerja sama degan Anda untuk membawa Twitter ke tingkat yang sama sekali baru. Sebab, ia melihat bahwa potensinya akan benar-benar luar biasa.
Kebijakan 40 Jam Seminggu Telah Diterapkan Elon Musk di Tesla
Sebenarnya, kebijakan bekerja selama 40 jam dalam seminggu tersebut telah ditetapkan oleh CEO baru Twitter itu untuk perusahaan kendaraan listriknya, yakni Tesla. Kebijakan tersebut telah dimulainya sejak 31 Mei lalu.
Dilansir dari Kompas Tekno dari CNBC, karyawan yang menolak patuh terhadap kebijakan tersebut dipersilakan untuk mengundurkan diri.
Menurut cerita beberapa karyawannya, pegawai yang tidak bisa segera datang ke kantor akan diberikan dispensasi dalam beberapa pekan setelahnya. Namun, mereka kemudian dipecat karena menolak untuk bisa segera bekerja di kantor.
Budaya tersebut tampak berbanding terbalik dengan Twitter. Di mana sejak Mei 2020 lalu, pendidi dan CEO Twitter saat itu, Jack Dorsey, mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah selamanya.