Yogya.co, SLEMAN – Bagi sebagian orang, blog pribadi merupakan ruang asyik untuk berbagi banyak hal. Meski bukan pundi-pundi rupiah yang utama, akan tetapi tidak sedikit orang yang menghabiskan waktu luangnya dengan mengisi blog. Jika demikian, pentingkah ekstensi domain untuk blog pribadi?
Barangkali, sebagian blogger akan berpikir bahwa menggunakan domain blogspot gratis sudah cukup. Namun, blogspot dengan domain dan hosting gratis memiliki banyak keterbatasan. Apalagi, jika Anda ingin menjadikan blog pribadi sebagai sumber uang.
Lantas, apakah blog butuh domain khusus untuk menghasilkan uang? Sebenarnya, terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan uang dari blog. Domain gratisan pun bisa menghasilkan uang. Namun, bagaimana dengan peluangnya dibandingkan dengan domain berbayar?
Selanjutnya, bagaimana cara memilih nama domain untuk blog? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, simak uraian mengenai domain untuk blog berikut ini dengan saksama dan temukan solusi-nya.
Apa Itu Domain Blog?
Ibarat sebuah rumah, blog juga membutuhkan alamat. Nah, domain inilah yang akan menjadi alamat website atau blog pribadi Anda. Tanpa adanya alamat, blog Anda tentu akan sangat sulit ditemukan. Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa blog butuh domain.
Secara umum, domain sendiri dapat dibedakan menjadi dua. Di antaranya adalah sub-domain dan top level domain (TLD). Perbedaan paling mencolok dari kedua jenis domain itu adalah dari segi biaya. Sub-domain tersedia secara gratis, sedangkan TLD merupakan domain berbayar.
Lantas perlukah domain untuk blog yang berbayar? Hal ini kembali lagi pada keinginan atau kebutuhan Anda mengembangkan blog. Penggunaan domain berbayar barangkali tak memiliki urgensi yang signifikan ketika blog hanya digunakan untuk memenuhi hobi.
Namun, hal itu akan tampak berbeda ketika Anda ingin mengembangkan blog pribadi menjadi blog profesional yang menghasilkan uang. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penggunaan TLD perlu dipertimbangkan.
Apa Keunggulan TLD Dibandingkan dengan Sub-Domain?
Selain perbedaan mencolok kedua jenis domain di atas, perbedaan lainnya terdapat pada keunggulan tol level domain (TLD). Adapun keunggulan tersebut adalah sebagai berikut.
- TLD lebih beragam dibandingkan sub-domain.
- Bebas menggunakan situs untuk tujuan-tujuan tertentu, termasuk komersial.
- Kredibilitas dan keamanan lebih terjaga.
- Potensi performa SEO lebih baik
- Fitur yang dimiliki TLD jauh lebih lengkap dibandingkan sub-domain.
- Lebih aman dari risiko penghapusan domain secara sepihak.
- Menggunakan TLD, Anda akan mendapatkan bantuan secara teknis dari penyedia domain.
Adanya pilihan yang beragam dari TLD akan memungkinkan Anda untuk memiliki nama domain yang lebih unik dan mudah diingat. Selain itu, keamanan data Anda pada blog pun jauh lebih terjaga saat menggunakan domain berbayar.
Nah, itulah berbagai alasan yang membuat Anda perlu menggunakan TLD untuk blog pribadi Anda. Lantas, bagaimana cara menentukan nama domain pada blog? Ekstensi domain untuk blog yang cocok apa, ya?
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, pastikan Anda mengikuti uraian berikut ini dengan saksama.
Langkah-Langkah Menentukan Ekstensi Domain untuk Blog Pribadi
Agar dapat menentukan ekstensi domain yang cocok untuk blog pribadi, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan.
1. Menentukan Identitas dan Tujuan Blog
Menentukan identitas blog dalam hal ini adalah memikirkan kembali fokus blog pribadi Anda. Hal itu sebaiknya ditentukan berdasarkan tujuan Anda dalam membangun blog. Misalnya, blog tersebut akan secara fokus membahas tips and trick atau untuk tujuan yang lain.
Penentuan fokus tujuan ini nantinya akan memudahkan Anda untuk mengerti potensi serta identitas blog. Selain itu, Anda pun akan lebih mudah untuk menentukan ekstensi domain yang akan digunakan.
2. Buat Nama Domain yang Menarik dan Mudah Ditemukan
Dalam membuat nama domain, Anda disarankan untuk menyertakan identitas blog. Hal ini akan berguna untuk membuat blog atau website Anda mudah ditemukan oleh pengguna.
Misalnya, jika Anda memfokuskan blog untuk membicarakan suvenir, maka sebaiknya Anda menyertakannya dalam nama domain. Hal tersebut akan membuat pengguna lebih mudah menemukan website Anda.
Namun, Anda juga perlu memperhatikan panjang nama tersebut. Nama domain yang singkat akan lebih mudah diingat.
3. Gunakan Nama Brand
Membuat nama domain untuk website jualan, sebaiknya Anda menggunakan nama brand produk. Hal ini akan membantu nama brand Anda lebih dikenal dan diingat. Sebisa mungkin, nama brand Anda berbeda dengan penyedia produk sejenis agar lebih mudah diingat.
4. Ekstensi Selain .COM
Saat ini, ekstensi domain untuk blog semakin beragam. Selain .COM, Anda juga bisa menggunakan ekstensi domain yang sesuai dengan industri atau konten Anda. Misalnya, .coffee, .photography, .academy, dan masih banyak yang lainnya.
Apabila Anda menggunakan blog untuk keperluan pribadi, seperti membagikan ihwal sehari-hari, salah satu ekstensi domain yang cocok untuk Anda adalah .blog. Salah satu penyedia layanan ekstensi domain tersebut adalah Qwords.com.
Di situs tersebut, Anda bisa mendapatkan berbagai ekstensi domain, termasuk membeli domain blogger pribadi.
5. Dapatkan Domain untuk Blog di Penyedia Layanan yang Terpercaya
Langkah yang terakhir untuk mengganti domain blogspot gratis menjadi domain berbayar bisa Anda dapatkan melalui penyedia layanan. Salah satu penyedia layanan domain terpercaya adalah Qwords.com.
Agar bisa mendapatkan ekstensi domain yang Anda inginkan, Anda hanya perlu mengunjungi situs resminya. Untuk dapat memudahkan Anda, berikut adalah link yang bisa Anda klik untuk berkunjung ke layanan Qwords.
Konsultasikan nama domain yang Anda rencanakan untuk dipastikan ketersediaannya. Jika domain tersebut masih tersedia, Anda bisa segera memesannya. Usai proses pembayaran, dalam hitungan menit, Anda sudah bisa mendapatkan domain yang Anda inginkan.
Nah, demikian uraian mengenai langkah menentukan ekstensi domain untuk blog pribadi yang bisa Anda jadikan referensi. Semoga uraian ini bermanfaat, ya!