Yogya.co, SLEMAN – Gunung Merapi kembali erupsi dengan mengeluarkan guguran awan panas pada Rabu (09/03/2022) malam hingga dini hari tadi.
Akibat erupsi Gunung Merapi, BPBD Sleman memutuskan untuk menutup sementara wisata Bunker Kaliadem serta wisata di area lereng Merapi lainnya, yakni Bukit Klangon.
Baca Juga: Merapi Meletus: Total 253 Warga Mengungsi Hindari Awan Panas
Bunker Kaliadem dan Bukit Klangon terpaksa ditutup untuk sementara waktu guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jadi untuk destinasi Bunker Kaliadem dan Klangon akan kita tutup. Nanti surat resmi akan dibuat oleh Dinas Pariwisata sebagai penanggungjawab destinasi wisata,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, dikutip dari Detik.
Akses menuju wisata Bunker Kaliadem pun juga telah ditutup sehingga jip wisata diminta untuk tidak memasuki area tersebut.
“Akses jalan sudah ditutup termasuk jip yang akses ke bunker sudah ditutup,” lanjutnya.
Mengingat jarak luncur awan panas mencapai lima kilometer ke arah tenggara atau Kali Gendol, penambangan pasir di kawasan tersebut kini juga telah ditutup sementara waktu.
“Sementara untuk penambangan sudah kita tutup, alat berat sudah steril di sungai sehingga mudah-mudahan kalau ada potensi luncuran awan panas lagi mudah-mudahan tidak ada korban,” harap Makwan.
Warga yang sempat mengungsi hingga pagi tadi kini sudah pulang ke rumah masing-masing. Akan tetapi, warga diimbau untuk tetap waspada meskipun aktivitas Gunung Merapi terpantau telah melandai.
Sebagai informasi Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas serta material vulkanik ke arah bukaan kawah tenggara sejak Rabu (09/03/2022) pukul 23.18 WIB hingga Kamis (10/03/2022) pukul 02.07 WIB.Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas serta material vulkanik ke arah bukaan kawah tenggara sejak Rabu (09/03/2022) pukul 23.18 WIB hingga Kamis (10/03/2022) pukul 02.07 WIB.
Akibat adanya erupsi Gunung Merapi ini terjadi hujan abu di beberapa wilayah. Beberapa wilayah yang terkena hujan abu tersebut di antaranya Desa Tlogolele, Ketep, Gantang, Soronalan, Jati, Gantang, Paten, Sengi, Krinjing, dan Balerante.
