Yogya.co, YOGYAKARTA – Momentum peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia yang digelar di semua daerah di Indonesia hingga kini masih membekas di hati masyarakat Indonesia.
Berbagai acara pun digelar untuk memeriahkan peringatan Kemerdekaan Indonesia bertajuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat ini.
Dalam rangka mendukung program pemerintah tersebut Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X pun berharap agar seluruh elemen masyarakat beserta para stakeholder dapat bersinergi bersama Pemerintah Daerah DIY dalam menjaga Jogja untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
“Tentu pada kesempatan yang baik ini harapannya senada dengan nasional untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Pemda DIY tak bisa sendirian, seluruh elemen masyarakat bersama stakeholder harus dapat bekerja sama. Mari kita jaga Jogja untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” ujar Paku Alam X yang mewakili Gubernur DIY usai mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi di Istana Negara, Jakarta secara daring, melansir dari laman Pemda DIY.
Sebelumnya, KGPAA Paku Alam X bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan Kemerdekaan ke-77 RI, Rabu (17/08/2022) di Istana Kepresidenan Gedung Agung, Yogyakarta.
Upacara yang berlangsung khidmat ini diikuti oleh jajaran Forkopimda, TNI, Polri, OPD, ASN, pelajar, dan para tamu undangan.
Dalam upacara tersebut Letkol inf. Arif Hermad yang menjabat sebagai Dandim 0729 Bantul bertindak sebagai Komandan Upacara dan Kapten inf. Budi Arifianto dari Korem 072 Pamungkas bertindak sebagai Perwira Upacara.
Selanjutnya, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka yang bertugas pada upacara tersebut diketahui terdiri atas para pelajar yang terpilih, anggota TNI serta Polisi Republik Indonesia atau POLRI yang terbagi dalam dua kelompok.
Dua kelompok tersebut, yakni kelompok Nusa yang bertugas sebagai pengibar dan kelompok Bangsa yang bertugas sebagai penurun.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendapatkan undangan sebagai tamu kehormatan dalam Upacara Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta lantaran ada tiga kesenian daerah dari DIY yang terpilih untuk ditampilkan di momen upacara peringatan tersebut.
Salah satu kesenian dari DIY yang ditampilkan, yaitu Rinding Gumbeng yang dibawakan oleh grup kesenian asal Gunungkidul.
Sebagai informasi tambahan, kesenian daerah Rinding Gumbeng yang berasal dari Ngawen, Gunungkidul sendiri telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dengan nomor registrasi pada tahun 2017 lalu.
Dulu kesenian Rinding Gumbeng ini digunakan sebagai iringan musik dalam upacara adat panen padi yang biasanya dimainkan oleh sekitar 10 seniman hingga 15 seniman.
Dalam upacara peringatan Kemerdekaan RI kemarin pun kesenian daerah ini ditampilkan untuk mengiringi lagu Rayuan Pulau Kelapa, Indonesia Pusaka, dan Sepasang Mata Bola.