Yogya.co, BANTUL – Belakangan ini heboh kasus pemerkosaan yang dialami oleh tiga mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Kasus pemerkosaan tersebut diduga dilakukan oleh seorang aktivis gerakan terbesar di kampus serta demisioner BEM Fakultas dan Universitas berinisial MKA (OCD).
Kasus pemerkosaan yang mulai terkuak setelah para korban berani mengungkapkannya melalui media sosial Instagram, @dear_umycatcallers ini telah ditindaklanjuti oleh pihak Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Melansir dari Antara, pihak universitas yang bersangkutan telah melakukan investigasi terkait kasus pemerkosaan di lingkungan kampus tersebut.
Selain itu, pihak Komite Disiplin dan Etika Mahasiswa juga telah melakukan pemanggilan serta penyelidikan secara menyeluruh terhadap pelaku dan para penyintas untuk mendapatkan kebenaran serta bukti atas kasus ini.
Melalui keterangan tertulis, Kepala Biro Humas dan Protokol UMY, Hijriyah Oktaviani mengungkapkan bahwa pihak kampus juga siap untuk memberikan pendampingan kepada para penyintas, “UMY bertanggung jawab dalam proses pendampingan dan konseling bagi penyintas melalui layanan konseling yang difasilitasi oleh Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY,” keterangan dari Hijriyah Oktaviani.
Baca Juga: Segera Lapor Jika Alami 21 Bentuk Kekerasan Seksual Ini di Lingkungan Perguruan Tinggi!
Demisioner BEM UMY Perkosa Mahasiswi
Kasus pemerkosaan ini bermula dari korban pertama yang mengungkapkan kejadian yang ia alami melalui akun media sosial Instagram, @dear_umycatcallers.
View this post on Instagram
Dalam unggahan pada tanggal 31 Desember 2021 dijelaskan bahwa korban telah mengenal sang pelaku sejak 3,5 bulan yang lalu.
Tiga hari kenal, pelaku MKA dengan dalih meminta korban untuk menemaninya rapat. Akan tetapi, di tengah perjalanan pelaku kemudian berhenti ke sebuah toko dan membeli minuman keras.
Pelaku pun membohongi korban dan justru berhenti di kost pelaku.
Sekitar pukul 22.00 WIB pelaku meminum minuman keras tersebut dan meminta korban untuk melakukan persetubuhan.
Korban dalam keadaan sadar pun menolak ajakan tersebut. Akan tetapi, pelaku MKA tetap mendesak korban meskipun korban sudah mengatakan bahwa dirinya sedang datang bulan.
MKA justru memaksa korban untuk mencuci alat kelamin. Akibat desakan dan kuasa pelaku, korban tidak bisa menghindari pelaku kemudian terjadilah tindak persetubuhan tersebut.
Pada saat pemerkosaan terjadi, pelaku MKA berbicara pada korban, “kamu yang kuat ya kalau sama aku, soalnya aku hypersex.”
Dalam keterangan unggahan tersebut juga dijelaskan bahwa pelaku dan korban tidak dalam hubungan berpacaran.
Usai unggahan tersebut pada tanggal 2 Januari 2022 muncul korban kedua yang juga mengalami pemerkosaan pelaku MKA.
Kasus kedua ini terjadi pada bulan oktober lalu. Pada saat itu korban, pelaku, dan teman-teman mereka pergi ke salah satu klub malam di Kota Solo.
Korban yang dalam keadaan mabok berat dan pingsan kemudian dibawa oleh pelaku ke salah hotel terdekat.
Pelaku mengambil kesempatan tersebut dan memerkosa korban. Korban sempat tersadar sebentar karena merasakan adanya tindakan pemerkosaan.
“Gini, waktu itu aku datang ke club bareng dia dan ramean di sana aku minum banyak banget sampe (sampai) aku pingsan dan ternyata setelah itu aku dibawa ke salah satu hotel dan di situ aku posisinya ga (enggak) sadar sama sekali aku cm (cuma) sadar pas bangun aku udah ga pakai baju sama sekali. Yg (yang) aku inget aku pernah sadar bentar doang itu karena aku dipaksa udah disetubuhi sm (sama) dia posisinya dia di atas aku,” cerita korban.
Korban juga bercerita bahwa pelaku telah meminta maaf kepada korban melalui panggilan telepon. Akan tetapi, permintaan maaf pelaku tersebut oleh korban dirasa tidak tulus.
“Bahkan dia minta maaf secara call (panggilan telepon) aja sambil ketawa-ketawa,” jelas korban.
Tak berhenti di situ korban ketiga dari pelaku MKA juga turut membeberkan kejadian yang ia alami.
Kasus ketiga ini diunggah pada tanggal 3 Januari 2022. Kejadian ini terjadi pada bulan Desember 2018.
Pada saat itu korban yang masih berstatus mahasiswa baru usai mengikuti tes rekrutmen BEM Fakultas dan dinyatakan lolos.
Suatu hari korban diajak MKA untuk berkumpul di kontrakannya. Pelaku mengatakan bahwa selain korban juga akan ada beberapa teman BEM lainnya.
Oleh sebab itu, korban mengiyakan ajakan pelaku. Namun, setelah menunggu sekitar 30 menit tidak ada teman lain yang datang.
Korban yang sudah merasa tidak nyaman kemudian meminta pulang.
Agar korban tidak meminta pulang pelaku kemudian dengan alibi meminta korban untuk memisahkan dokumen-dokumen pendaftar BEM sembari bercerita.
Tak lama setelah itu MKA mulai menyinggung perbincangan yang intim dan korban juga telah berusaha untuk mengalihkan topik.
Korban yang ingin berpamitan pulang ditahan oleh pelaku dan secara paksa pelaku membuka pakaian korban kemudian melakukan tindak pemerkosaan.
Pada tangkapan layar pesan yang diunggah korban membenarkan bahwa pelaku merupakan hypersex, “Dan benar dia slalu (selalu) ngomong dg (dengan) kata-kata ‘maaf ya aku hypersex dan aku suka dg (dengan) cara bdsm’.”
Pelaku Minta Maaf
Melansir dari Ternate Pikiran Rakyat, pada hari Rabu (05/01/2022) MKA mengunggah pernyataan dalam akun Instagram pribadinya yang kini telah ia private.
Dalam unggahan tersebut pelaku meminta maaf atas kegaduhan yang ia lakukan. Ia juga mengatakan bahwa dirinya kini tengah mengikuti proses di tingkatan kampus dan bersedia bersikap kooperatif.
“Selamat malam teman-teman sekalian. Di sini saya akan menanggapi berita yang sedang beredar di masyarakat menyangkut nama saya. Sebelumnya, saya meminta maaf untuk teman-teman semua atas kegaduhan yang sudah terjadi. Saat ini saya masih berada di Yogyakarta dan proses sedang saya jalani di tingkatan kampus dan saya bersikap kooperatif. Saya mengajak para pihak yang terkait untuk bisa bergabung dengan itikad baik saya dalam menyelesaikan masalah ini. Saya akan menjalankan proses ini dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab penuh atas segala konsekuensi yang ada. Saya juga memohon untuk kebijakan dari teman-teman dalam masalah ini agar kejadian yang melibatkan saya tidak disangkut pautkan dengan latar belakang saya. Dalam waktu dekat ini akun saya untuk sementara akan saya privat untuk menjaga kondusifitas dan akan saya buka kembali jika adaa titik terang dalam masalah ini. Dengan segala hormat semoga teman-teman masih diberikan kesehatan dan dilancarkan dalam menjalankan aktivitasnya,” tulis MKA yang diunggah ulang oleh akun Instagram, @hitz.umy.
Baca Juga: Tanggapi Kasus Pelecehan Seksual Kru Penyalin Cahaya, Tim Hapus Nama Terduga Pelaku
View this post on Instagram