Yogya.co, SLEMAN – Penyalahgunaan tren di media sosial kembali terjadi dan telah memakan korban.
Kali ini penyalahgunaan tren tersebut memanfaatkan tren berbagi momen menggunakan fitur add yours di Instagram.
Fitur add yours Instagram merupakan fitur terbaru yang baru dirilis pada tanggal 2 November lalu.
Fitur ini pada awalnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu user generated content (UGC) untuk bisa semakin dikenal.
Dengan fitur ini pengguna bisa berbagi momentum yang sama ke pengguna Instagram lainnya.
Akan tetapi, kecanggihan fitur ini sayangnya justru disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk meraup untung.
Baca Juga: Bantu Atasi Kecanduan, Fitur ‘Take a Break’ Instagram Mulai Uji Coba
Penyalahgunaan Add Yours
Penyalahgunaan fitur add yours ini pertama kali diungkapkan oleh seorang pengguna Twitter, @ditamoechtar_, Senin (23/11/2021).
Dalam cuitan unggahannya tersebut Dita menceritakan pengalaman temannya yang menjadi korban penipuan usai mengikuti tren berbagi momen menggunakan add yours.
Dita bercerita bahwa korban ditelepon oleh seseorang dan diminta untuk transfer uang ke pelaku.
Korban pun tidak menaruh rasa curiga dengan panggilan telepon tersebut karena pelaku memanggil korban menggunakan nama panggilannya sewaktu kecil.
Korban pun teringat bahwa ia baru saja mengikuti tren add yours dengan topik ‘variasi nama panggilan nama kamu.’
“Pagi td (tadi) temen sy (saya) tlp (telepon), nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn (teman) sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini:” tulis Dita dengan mengunggah foto tangkapan layar fitur tersebut.
Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini: pic.twitter.com/DdvW62ia0e
— Dita Moechtar (@ditamoechtar_) November 23, 2021
Cuitan tersebut pun hingga kini telah di retweets oleh lebih dari 35 ribu pengguna Twitter.
Banyak pengguna Twitter yang memberikan respon menyayangkan hal tersebut terjadi dan saling mengingatkan untuk selalu berhati-hati dalam mengikuti tren di media sosial, seperti yang ditulis oleh @privateglukosa.
“Tiati y fren (friend), jan (jangan) sembarangan ikutan trend,” responnya.
Tanggapan Meta
Menanggapi penyalahgunaan fitur ini Meta Indonesia pun akan menghapus konten-konten yang menyebarkan, menawarkan maupun mengumpulkan informasi pribadi pengguna, dilansir dari Suara dan sumber-sumber lainnya.
“Kami akan menghapus konten yang membagikan, menawarkan serta mengumpulkan informasi identitas pribadi atau informasi pribadi lainnya yang dapat menyebabkan kerugian fisik atau keuangan, seperti informasi keuangan, tempat tinggal dan medis serta informasi pribadi yang diperoleh dari sumber ilegal,” jelas Perwakilan dari Meta Indonesia.
Meta menjelaskan bahwa Instagram sangat mengutamakan keamanan informasi pribadi pengguna serta privasi pengguna Instagram.
Dengan adanya kasus penyalahgunaan tren ini menjadi pelajaran untuk kita untuk selalu berhati-hati mengikuti tren di media sosial.
Jangan asal mengikuti tren tanpa memikirkan keamanan diri!