Yogya.co, SLEMAN – Selain Semeru, Gunung Merapi yang berada di kawasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah juga mengalami erupsi.
Erupsi kecil yang disertai dengan guguran lava ini bahkan tercatat sudah terjadi sejak 4 Januari 2021.
Pada hari Rabu (01/12/2021), juga telah terjadi banjir lahar dingin di kawasan Sungai Bebeng, Magelang akibat adanya aktivitas vulkanik di lereng Gunung Merapi.
Peristiwa ini pun menelan satu orang korban jiwa, yakni seorang sopir truk bernama Hendri Susanto (27).
Sementara itu, erupsi terakhir terjadi pada Senin (06/12/2021). Pada erupsi ini Gunung Merapi terpantau mengeluarkan tiga kali awan panas guguran serta lava pijar sejauh 1.800 meter.
Awan panas tersebut terpantau meluncur ke arah Sungai Bebeng.
Selain mengeluarkan tiga kali awan panas, sembilan kali guguran lava juga terpantau meluncur dari salah satu gunung teraktif di Indonesia ini.
Guguran lava tersebut terpantau meluncur ke arah barat daya, dilansir dari Okezone.
Baca Juga: Kembali Erupsi Pagi Ini, Ini Kondisi Gunung Semeru Terkini!
Merapi Erupsi
Melihat aktivitas Gunung Merapi yang semakin meningkat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman juga mengimbau warga atas potensi banjir lahar dingin kembali yang terjadi di hulu sungai.
Pemkab Sleman juga telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Lahar Hujan Gunung Merapi dari tanggal 2 Desember 2021 sampai tanggal 15 Desember 2021.
Ketetapan ini pun telah dimuat dalam Keputusan Bupati Sleman Nomor 72/Kep.KDH/A/2021.
Keputusan ini juga diambil sebagai tindak lanjut peristiwa banjir lahar dingin yang telah terjadi pada Rabu (01/12/2021).
Peristiwa tersebut merusak pipa jaringan air bersih di sepanjang aliran sungai Gunung Merapi.
Pemkab Sleman pun meminta untuk warga di sekitar lereng Gunung Merapi untuk tetap waspada terhadap adanya potensi terjadinya kembali banjir lahar dingin.
Melansir dari laman magma.esdm.go.id, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar daerah yang berpotensi bahaya dan selalu mengantisipasi akan adanya bahaya abu vulkanik.
Selain itu, akibat adanya kerusakan pipa jaringan air bersih, Pemkab Sleman juga telah melakukan upaya droping air ke beberapa wilayah, misalnya, Kelurahan Hargobinangun, Umbulharjo serta Glagaharjo.
Hingga saat ini pun Merapi terpantau masih dalam level III (siaga).