Temu Karya Sastra 2024, acara tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terus menghadirkan manfaat yang tak terbantahkan.
Sejak pertama kali diadakan, Temu Karya Sastra telah melahirkan banyak penulis muda berbakat dan meluncurkan berbagai buku sastra.
Tahun sebelumnya, Temu Karya Sastra 2023 mengusung tema “Sumbu Filosofi Jogja.”
Dari situ, beberapa komunitas sastra baru juga terbentuk, seperti Komunitas Teater Remaja Bantul (Komatera), Komunitas Sastra Pleret, Komunitas Ujwala, Sastra Pesantren Al Imdad, Komunitas Regas Kulon Progo, Sanggar Sastra Wiwitan (Sawit), Komunitas Sastra PlayOn Gunung Kidul, dan Komunitas Sastra Samudra Sleman.
Fokus Utama Temu Karya Sastra 2024: Daulat Sastra Jogja
Tahun ini, Temu Karya Sastra 2024 memasuki tahun ke-4 dengan tema “Budaya Jogja Mendunia – Membangun Imaji Antar Generasi Sastra Berbasis Komunitas,” yang berfokus pada penguatan kreasi dan inovasi sanggar dan komunitas sastra di DIY.
Acara Temu Karya Sastra 2024 diharapkan menjadi wadah bagi para penulis muda untuk mengembangkan kreativitas mereka dan terus menghidupkan citra Yogyakarta sebagai kota budaya.
Menurut Setya Amrih Prasaja, Kasie Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan DIY, “Dinas Kebudayaan DIY selalu mengupayakan pengayaan kreasi bagi citra Yogyakarta sebagai kota kultural-edukatif yang sudah diakui dunia.”
Aktivasi kreasi sastrawan Yogyakarta melalui sanggar dan komunitas sastra menjadi langkah strategis untuk memperkaya kreasi bagi citra keyogyakartaan.
Pengarah dan Peserta Temu Karya Sastra 2024
Adhi Satiyoko, Wiyana, dan Tedi Kusyairi, sebagai pengarah kegiatan Temu Karya Sastra 2024, menjelaskan bahwa para alumnus peserta Temu Karya Sastra diharapkan dapat kembali ke komunitas atau sanggar masing-masing untuk meningkatkan daya kreativitas bersastra.
Banyak individu yang bergabung dengan komunitas yang sudah ada atau bahkan mendirikan komunitas baru, menunjukkan potensi besar sastra alternatif dari anak muda Yogyakarta.
Kegiatan Temu Karya Sastra 2024 di Westlake Resort Sleman Yogyakarta
Temu Karya Sastra 2024 akan berlangsung di Westlake Resort Sleman Yogyakarta dari tanggal 8-11 Juli 2024.
Acara Temu Karya Sastra 2024 akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik seperti sambang komunitas, workshop (kemah menulis), lomba karya sastra, dan pementasan karya sastra.
Para peserta juga akan mendapatkan mentoring dari narasumber terkenal seperti Latief S Nugraha, Mutia Sukma, Latief Noor Rochmans, Ruwi Meita, Ikun Sri Kuncoro, dan Naomi Srikandi.
Pembicara tamu yang akan hadir antara lain Mirna Yulistianti (editor Gramedia) dan Kadek Purnami (manajer Ubud Writers Bali).
Target dan Tujuan Temu Karya Sastra 2024
Dengan partisipasi 75 peserta yang terbagi dalam tiga kelas (puisi, cerpen, dan lakon), Temu Karya Sastra 2024 bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kreasi dan inovasi para penulis sastra di DIY.
Selain itu, Temu Karya Sastra 2024 juga diharapkan dapat membangun sinergi antarkomunitas dan sanggar sastra, serta memajukan industri kreatif berbasis sastra.
Pengalaman dan Testimoni Peserta Temu Karya Sastra 2024
Temu Karya Sastra 2024 bukan hanya tentang menulis, tetapi juga tentang membangun relasi dan mendapatkan ilmu dari para ahli.
Banyak peserta Temu Karya Sastra 2024 mengaku senang bisa terpilih mengikuti acara ini.
Misalnya, Dinda Alifiya, mahasiswi asal Manyaran Wonogiri, merasa kemampuan kepenulisannya meningkat berkat Temu Karya Sastra 2024.
“Dari moderator yang menginspirasi, pembimbing yang membantu menyempurnakan karya tulis saya, hingga pendamping yang selalu sabar mendampingi proses kreatif,” ujar Dinda.
Peserta lainnya, seperti Muhammad Sheva dari Sanggar Samudra Sleman, merasa pengalaman yang berkesan bisa ia dapat dari Temu Karya Sastra 2024 ini.
“Kesan e spesial. Bisa ketemu, berjejaring, dan berdinamika bersama anak-anak komunitas sastra teater se-DIY dalam iklim kesenian yang asik, jadi keberuntungan buat yang ikut. Pesan e semoga apa yang ingin dicapai lewat kegiatan ini bisa tepat sasaran. Misal besok kenalan saya di TKS jadi sastrawan, ya itu juga jadi kebahagiaan saya,” kata Sheva.
Alifia Safira dari Bantul juga merasakan pengalaman berkesan, “Kami saling membangun koneksi dengan narasumber keren dan teman-teman dari berbagai komunitas sastra.”
Harapan dan Penutupan Temu Karya Sastra 2024
Dengan berakhirnya Temu Karya Sastra 2024, Budi Husada, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY, berharap Temu Karya Sastra 2024 dapat melahirkan penulis sastra andal di masa depan.
“Golnya, karya sastra dapat tempat di masyarakat. Apapun bentuknya,” kata Budi.
Temu Karya Sastra 2024 tidak hanya memberikan fasilitas, tetapi juga ilmu yang sangat bermanfaat dari narasumber terkenal nan ahli di bidangnya.
Dengan semangat regenerasi kreativitas bersastra, Temu Karya Sastra 2024 siap mengantarkan Yogyakarta menuju citra budaya yang semakin mendunia.